kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Bantu warga terdampak corona, pengusaha Vietnam ciptakan ATM beras gratis


Senin, 13 April 2020 / 15:39 WIB
Bantu warga terdampak corona, pengusaha Vietnam ciptakan ATM beras gratis
ILUSTRASI. Penjual telur dan daging babi memakai masker untuk melindungi diri terhadap virus corona sementara mereka menunggu pelanggan di pasar lokal di Hanoi, Vietnam, 18 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Hoang Tuan Anh, pengusaha di balik gagasan ATM beras, awalnya menyumbangkan sejumlah bel pintu cerdas ke rumahsakit di Ho Chi Minh sebelum mengalihkan keahlian teknologinya ke distribusi beras lewat mesin yang beroperasi 24 jam.

Melansir Reuters, menurut media Pemerintah Vietnam, ATM beras juga tersedia di kota-kota besar lainnya, seperti Hanoi, Hue, dan Danang. Anh mengatakan, ia ingin orang-orang merasa masih memiliki akses ke makanan di tengah kesulitan ekonomi saat ini.

"Saya menyebut mesin ini sebagai ATM beras karena orang bisa menarik beras dari sana, dan ini menunjukkan bahwa masih ada orang baik di luar sana yang ingin memberi kami kesempatan kedua," ungkap Ly.

Baca Juga: Rusia catat rekor jumlah kasus virus corona baru tertinggi dalam sehari

Sejatinya, Pemerintah Vietnam meluncurkan paket stimulus yang mereka rancang untuk membantu masyarakat yang paling rentan wabah virus corona seperti Ly dan keluarganya. Tapi, banyak dari mereka yang belum menerima bantuan tersebut.

"Saya membaca tentang ATM beras di internet. Saya datang untuk memeriksanya, dan tidak bisa percaya itu keluar dengan nyata. Saya sangat berharap para sponsor akan terus melakukan ini sampai akhir pandemi," ujar Ly yang menambahkan, masalah terbesar keluarganya adalah membayar sewa rumah.




TERBARU

[X]
×