kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak Tentara Tewas di Ukraina, Rusia Hapus Batas Atas Usia untuk Jadi Prajurit


Rabu, 25 Mei 2022 / 20:29 WIB
Banyak Tentara Tewas di Ukraina, Rusia Hapus Batas Atas Usia untuk Jadi Prajurit
ILUSTRASI. Tentara Rusia berbaris selama parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, 9 Mei 2022. REUTERS/Maxim Shemetov.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Parlemen Rusia menyetujui rancangan undang-undang (RUU) pada Rabu (25/5) yang menghapus batas usia atas sebagai syarat untuk bergabung dengan militer negeri beruang merah, di tengah banyak korban tentara dalam perang di Ukraina.

Anggota parlemen di majelis rendah Duma Negara menyetujui RUU tersebut, dengan majelis tinggi Dewan Federasi memberikan persetujuannya segera setelah itu. Sekarang, RUU itu hanya membutuhkan tanda tangan Presiden Vladimir Putin untuk menjadi undang-undang.

"Hari ini, khususnya, kita perlu memperkuat angkatan bersenjata dan membantu Kementerian Pertahanan. Panglima Tertinggi kita melakukan segalanya untuk memastikan angkatan bersenjata kita menang, dan kita perlu membantu," kata Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin, seperti dikutip Reuters. 

Baca Juga: Ukraina Gempur Pangkalan Militer Rusia dengan Meriam Howitzer Bantuan NATO

Saat ini, hanya orang Rusia berusia antara 18 hingga 40 tahun dan orang asing berusia antara 18 hingga 30 tahun yang bisa mendaftar sebagai tentara Rusia.

Pasukan Rusia telah menderita kerugian yang signifikan dalam pertempuran di Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 25 Maret lalu, 1.351 personel tewas dan 3.825 lainnya terluka sejak Moskow mengirim angkatan bersenjatanya ke Ukraina pada 24 Februari. 

Hanya, baik pejabat intelijen Ukraina dan Barat menyebutkan, kerugian Rusia di Ukraina secara signifikan lebih tinggi pada saat itu, dan telah meningkat tajam sejak Maret lalu.




TERBARU

[X]
×