kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak yang lepas masker, Hong Kong larang bar jual alkohol


Senin, 23 Maret 2020 / 16:45 WIB
Banyak yang lepas masker, Hong Kong larang bar jual alkohol
ILUSTRASI. Polisi mengenakan masker bedah saat mereka berjaga di luar Gedung Dewan Legislatif, setelah virus corona baru, di Hong Kong, 26 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Hong Kong menghentikan semua kedatangan wisatawan dan penumpang transit di bandara, bergabung dengan kota-kota di seluruh dunia dalam pertempuran untuk menghentikan virus corona baru.

Selain itu, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan, pemerintah berencana melarang penjualan alkohol di lebih dari 8.000 bar dan restoran, sebuah langkah luar biasa di kota yang tidak pernah tidur.

Lam dengan emosional menyatakan, banyak orang yang melepas masker mereka di bar. Dan bahkan, "Melakukan tindakan intim ketika mereka mabuk, meningkatkan risiko infeksi," katanya, Senin (23/3), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Kata WHO, ada 20 vaksin virus corona di dunia yang sedang dikembangkan

"Jadi, kami akan menyarankan, karena memerlukan kerja legislatif, sekitar 8.600 restoran, bar, dan klub dengan lisensi minuman keras untuk sementara waktu menangguhkan penjualan alkohol dengan mengubah undang-undang," ujar Lam yang mengenakan masker.

"Kami sedang menyelidiki langkah-langkah lebih lanjut yang bisa kami lakukan dibanding menutup restoran sepenuhnya, karena kami tahu, banyak penduduk Hong Kong tidak memasak di rumah dan sering makan di luar," imbuh dia.

Meski begitu, alkohol akan tetap tersedia di supermarket dan toko serbaada di seluruh Hong Kong.

Pemerintah Hong Kong mengumumkan 39 kasus baru virus corona pada Senin (23/3) dengan 30 di antaranya kasus impor, sehingga jumlah kasus total menjadi 357. Empat orang meninggal karena penyakit ini di Hong Kong.

Baca Juga: AS dilanda panic buying, peritel naikkan gaji karyawan 

Sedang tindakan larangan kedatangan wisatawan keluar dua hari setelah Pemerintah Hong Kong memperingatkan lonjakan jumlah orang yang kembali dari wilayah yang terinfeksi virus corona bisa menyebabkan wabah besar.

Larangan kedatangan wisatawan akan berlangsung selama 14 hari sejak Rabu (25/3), dengan pengunjung dari China daratan, Makau, dan Taiwan yang telah melakukan perjalanan ke tempat lain baru-baru ini juga tunduk pada aturan pembatasan itu.

Pada Minggu (22/3), Hong Kong mengatakan, sedang menyelidiki 41 kasus orang yang melanggar karantina, termasuk lima orang yang bisa menghadapi penuntutan. Dua orang telah melepas atau memotong gelang elektronik untuk melacak keberadaan seseorang.

Hong Kong mulai pekan lalu menggunakan gelang elektronik yang terhubung ke aplikasi sebagai bagian dari upaya untuk menegakkan karantina.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×