kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata WHO, ada 20 vaksin virus corona di dunia yang sedang dikembangkan


Senin, 23 Maret 2020 / 16:14 WIB
Kata WHO, ada 20 vaksin virus corona di dunia yang sedang dikembangkan
ILUSTRASI. Logo WHO di luar Gedung World Health Organization (WHO) di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020.


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah bekerja dengan para ilmuwan di seluruh dunia untuk mengembangkan setidaknya 20 vaksin virus corona yang berbeda. 

Beberapa vaksin sudah berada dalam tahap uji klinis dalam waktu yang terbilang singkat, yaitu 60 hari setelah melakukan pengurutan gen.

"Akselerasi dari proses ini benar-benar dramatis, dalam hal apa yang kami lakukan, membangun pekerjaan yang dimulai dengan SARS, MERS, dan sekarang Covid-19," tutur Pemimpin Teknis untuk Program Kedaruratan WHO Dr Maria Van Kerkhove seperti dikutip CNBC

Sejumlah negara terus berpacu untuk mengembangkan vaksin virus corona baru. Sekelompok ilmuwan di Kanada berhasil mengisolasi dan menumbuhkan salinan dari virus corona yang membantu mempelajari patogen untuk mengembangkan uji coba, pengobatan, ataupun vaksin yang lebih baik. 

Baca Juga: WHO: Ada 10 negara terlibat dalam uji klinis 4 obat virus corona

Begitu pula China, yang tengah mengembangkan sembilan vaksin potensial untuk virus corona. Sementara di Amerika Serikat, vaksin virus corona yang sedang dikembangkan telah mulai pada tahapan uji coba.  

Upaya pengembangan vaksin juga ilmuwan Israel lakukan. Vaksin tersebut akan siap dalam beberapa minggu dan tersedia dalam 90 hari.

Selain itu, perusahaan biotek seperti Arcturus Therapeutics juga tengah bekerjasama dengan Duke University dan National University of Singapore untuk mengembangkan vaksin.  

Meski begitu banyak upaya pengembangan vaksin yang tengah berlangsung, WHO mengingatkan, ketersediaan vaksin untuk penggunaan publik masih memerlukan waktu yang panjang. 

Baca Juga: Gejala baru terjangkit virus corona: Mendadak tak bisa mencium bau




TERBARU

[X]
×