kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bapak pendiri Singapura Lee Kuan Yew tutup usia


Senin, 23 Maret 2015 / 06:07 WIB
Bapak pendiri Singapura Lee Kuan Yew tutup usia
ILUSTRASI. Tutup botol minuman kemasan plastik.


Sumber: BBC | Editor: Yudho Winarto

SINGAPURA. Pendiri negeri Singapura Lee Kuan Yew meninggal dunia pada Senin dini hari (23/03) di usia 91 tahun setelah menjalani perawatan di rumah sakit karena radang paru-paru selama sekitar satu bulan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kantor Perdana Menteri Singapura.

Mantan perdana menteri pertama Singapura itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum awal Februari. Lee Kuan Yew didiagnosa mengalami pneumonia.

Pengumuman itu dikeluarkan menyusul pengumuman sebelumnya tentang kondisi mantan PM Singapura itu. Dalam pengumuman pertama, Lee disebutkan masih berada di ruang intensif dan kondisinya " semakin memburuk".

Sehari sebelumnya pemerintah mengumumkan bahwa Lee, 91, terserang infeksi dan telah diberi antibiotik.

Lee memimpin Singapura selama 31 tahun dan dinilai berhasil mentransformasikan negara kecil menjadi pusat keuangan global seperti sekarang.
 
Dengan pandangannya yang amat pragmatis, Lee Kuan Yew berhasil mengubah Singapura dari sebuah pulau kecil yang tidak memiliki sumber daya alam menjadi sebuah keberhasilan ekonomi.

Penggabungan antara kapitalisme negara dan pribadi yang diterapkannya menjadikan Singapura sebagai sesuatu yang sering disebut pengamat sebagai 'keajaiban ekonomi'.

Di bawah kepemimpinannya, Singapura menjad sejahtera, modern, efisien dan bebas korupsi sehingga para investor asing berdatangan.

Namun di balik keberhasilan ekonomi itu, banyak yang mengecam catatan hak asasi manusia di negara pulau tersebut.

Ia mundur pada 1990 tetapi tetap menjadi sosok yang penting. Putranya, Lee Hsien Loong, meneruskan jejak ayahnya sebagai perdana menteri.



TERBARU

[X]
×