kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Barat Cemas! Xi dan Putin Bahas Hubungan dengan Trump, Ukraina, dan Taiwan


Rabu, 22 Januari 2025 / 07:57 WIB
Barat Cemas! Xi dan Putin Bahas Hubungan dengan Trump, Ukraina, dan Taiwan
ILUSTRASI. Pada Selasa (21/1/2025), Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping membahas tentang sejumlah isu. Sputnik/Pavel Byrkin/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Pandangan dunia

Trump menggambarkan Xi sebagai "pemain poker yang baik" dan mengatakan bahwa ia "sangat cocok" dengan Putin.

Akan tetapi selama masa jabatan pertamanya ia telah memperingatkan pemimpin Rusia itu bahwa AS dapat menyerang Moskow jika Moskow bertindak lebih jauh di Ukraina.

Putin dan Xi memiliki pandangan dunia yang luas, yang menggambarkan Barat sebagai negara yang dekaden dan mengalami kemunduran karena Tiongkok menantang supremasi AS di banyak bidang.

"Kami bersama-sama menganjurkan pembangunan tatanan dunia multipolar yang lebih adil, dan kami bekerja demi kepentingan memastikan keamanan yang tak terpisahkan di wilayah Eurasia dan di dunia secara keseluruhan," kata Putin.

Ushakov mengatakan panggilan video Putin-Xi telah direncanakan sebelum pelantikan Trump.

AS menganggap China sebagai pesaing terbesarnya dan Rusia sebagai ancaman terbesarnya.

China adalah konsumen energi Rusia terbesar, dan pasar ekspor minyak tunggal terbesar bagi Rusia.

Tonton: Putin Beri Ucapan Selamat kepada Trump Sebelum Pelantikan, Ini Pesannya

Menurut Putin, mereka akan terus maju dengan kerja sama dalam reaktor neutron cepat dan pemrosesan ulang bahan bakar nuklir.

Mengenai Taiwan, Ushakov mengatakan Rusia telah menegaskan posisi dukungannya yang teguh terhadap prinsip satu-China.

China menganggap Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan Xi mengatakan dalam pidato Tahun Baru bahwa tidak seorang pun dapat menghentikan "penyatuan kembali" China dengan Taiwan.

Pemerintah Taiwan menolak klaim Beijing. Mereka mengatakan hanya rakyatnya yang dapat memutuskan masa depan mereka dan Beijing harus menghormati pilihan rakyat Taiwan.



TERBARU

[X]
×