Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang pemilik Tesla di Inggris mengalami pengalaman yang jauh dari harapan setelah mobil listrik barunya mengalami kerusakan parah hanya dalam waktu kurang dari sehari sejak pembelian.
Insiden ini kembali menyoroti potensi masalah kualitas pada kendaraan Tesla.
Kegembiraan Berubah Menjadi Mimpi Buruk
Shreyansh Jain, warga Cambridge, Inggris, sangat antusias ketika akhirnya mendapatkan Tesla Model Y pada tahun 2023. Namun, kegembiraannya hanya bertahan sebentar. Dalam waktu kurang dari 24 jam, setelah baru menempuh jarak 115 mil (sekitar 185 km), mobilnya mengalami kegagalan sistem yang berbahaya.
Baca Juga: Elon Musk Mengambil Alih OPM, Akses Pegawai Negeri Sipil ke Sistem Komputer Dikunci
Mengutip unilad, saat sedang berkendara bersama istri dan anaknya, Jain mendapati bahwa ia kehilangan kendali kemudi. Untungnya, ia berhasil mengarahkan mobil ke lingkungan tempat tinggalnya sebelum insiden yang lebih fatal terjadi.
Mereka benar-benar ketakutan, kata Jain kepada Reuters, mengingat kembali reaksi keluarganya. Jika ini terjadi di jalan tol dengan kecepatan 70 mil per jam, akibatnya bisa sangat fatal.
Kerusakan Suspensi Parah, Tesla Enggan Menanggung Biaya
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa suspensi depan kanan Tesla Model Y milik Jain mengalami kerusakan total hingga bagian bawah kendaraan menyeret jalan dengan suara keras. Perbaikan kendaraan ini memakan waktu 40 jam kerja, termasuk rekonstruksi suspensi dan penggantian kolom kemudi.
Yang lebih mengejutkan, Tesla menolak untuk menanggung biaya perbaikan. Produsen mobil listrik tersebut menyatakan bahwa kerusakan suspensi terjadi akibat kerusakan sebelumnya, bukan karena kesalahan produksi atau kualitas kendaraan. Akibatnya, Jain harus mengeluarkan dana pribadi sebesar US$14.000 atau sekitar Rp230 juta untuk memperbaiki mobil barunya.
Masalah Kualitas Tesla, Bukan Kasus Pertama
Tesla selama ini dikenal sebagai salah satu merek kendaraan listrik paling populer di dunia. Namun, bukan rahasia lagi bahwa kualitas dan daya tahan kendaraan mereka kerap dipertanyakan.
Baca Juga: Ayah Elon Musk Ingin Cuan dari Nama Besarnya dengan Merilis Memecoin ‘Musk It’
Model Y bukan satu-satunya produk Tesla yang bermasalah—Cybertruck, model futuristik andalan mereka, juga banyak menuai kritik terkait desain dan ketahanan dalam kondisi cuaca ekstrem.
Salah satu contoh terbaru adalah masalah yang dialami pemilik Cybertruck selama musim dingin. Beberapa pemilik menemukan bahwa lampu depan mereka tertutup salju akibat desain kendaraan yang memiliki semacam ledge (tonjolan) di bagian depan lampu. Hal ini membuat pengemudi harus membersihkan salju secara manual agar lampu tetap berfungsi optimal.
Seorang pemilik Cybertruck bahkan mengungkapkan kekecewaannya, "Saya tidak percaya Tesla tidak memikirkan ini saat merancang kendaraan. Jika mereka memang menyadarinya, ini benar-benar desain yang buruk."