kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.322   40,00   0,25%
  • IDX 7.070   4,76   0,07%
  • KOMPAS100 1.025   0,65   0,06%
  • LQ45 797   0,97   0,12%
  • ISSI 225   0,18   0,08%
  • IDX30 417   0,68   0,16%
  • IDXHIDIV20 494   0,00   0,00%
  • IDX80 116   0,11   0,09%
  • IDXV30 119   0,01   0,01%
  • IDXQ30 136   -0,10   -0,07%

Baru sebulan menguasai Afghanistan, Taliban sudah dihantui krisis ekonomi


Rabu, 15 September 2021 / 13:01 WIB
Baru sebulan menguasai Afghanistan, Taliban sudah dihantui krisis ekonomi
ILUSTRASI. Orang-orang membawa bendera nasional pada protes yang diadakan selama Hari Kemerdekaan Afghanistan di Kabul, 19 Agustus. REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Sayangnya, mayoritas negara masih belum mengakui pemerintahan Taliban. Pembicaraan mengenai dibukanya akses menuju devisa senilai lebih dari US$9 miliar di luar Afghanistan juga belum terdengar.

Pada hari Senin (13/9), PBB mengadakan konferensi di Jenewa dalam upaya untuk mengumpulkan lebih dari US$600 juta untuk Afghanistan.

Sekitar sepertiga dari US$606 juta yang dicari akan digunakan oleh WFP untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Afghanistan. Dalam surveinya, WFP menemukan bahwa 93% dari 1.600 warga Afghanistan yang disurvei pada bulan Agustus dan September tidak mengonsumsi makanan yang cukup.

"Sekarang berpacu dengan waktu untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada orang-orang Afghanistan yang paling membutuhkannya," kata wakil direktur regional WFP Anthea Webb. 

"Kami benar-benar memohon dan meminjam untuk menghindari kehabisan stok makanan," tambahnya.

Selanjutnya: Cegah krisis kemanusiaan di Afghanistan, PBB mencari bantuan US$ 600 juta




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×