kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.844   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.403   3,08   0,05%
  • KOMPAS100 920   2,46   0,27%
  • LQ45 718   1,03   0,14%
  • ISSI 203   1,09   0,54%
  • IDX30 375   0,64   0,17%
  • IDXHIDIV20 453   -0,91   -0,20%
  • IDX80 104   0,41   0,39%
  • IDXV30 110   -0,31   -0,28%
  • IDXQ30 123   0,16   0,13%

Baru sebulan menguasai Afghanistan, Taliban sudah dihantui krisis ekonomi


Rabu, 15 September 2021 / 13:01 WIB
Baru sebulan menguasai Afghanistan, Taliban sudah dihantui krisis ekonomi
ILUSTRASI. Orang-orang membawa bendera nasional pada protes yang diadakan selama Hari Kemerdekaan Afghanistan di Kabul, 19 Agustus. REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Sayangnya, mayoritas negara masih belum mengakui pemerintahan Taliban. Pembicaraan mengenai dibukanya akses menuju devisa senilai lebih dari US$9 miliar di luar Afghanistan juga belum terdengar.

Pada hari Senin (13/9), PBB mengadakan konferensi di Jenewa dalam upaya untuk mengumpulkan lebih dari US$600 juta untuk Afghanistan.

Sekitar sepertiga dari US$606 juta yang dicari akan digunakan oleh WFP untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Afghanistan. Dalam surveinya, WFP menemukan bahwa 93% dari 1.600 warga Afghanistan yang disurvei pada bulan Agustus dan September tidak mengonsumsi makanan yang cukup.

"Sekarang berpacu dengan waktu untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada orang-orang Afghanistan yang paling membutuhkannya," kata wakil direktur regional WFP Anthea Webb. 

"Kami benar-benar memohon dan meminjam untuk menghindari kehabisan stok makanan," tambahnya.

Selanjutnya: Cegah krisis kemanusiaan di Afghanistan, PBB mencari bantuan US$ 600 juta



TERBARU

[X]
×