kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.855   -60,34   -0,87%
  • KOMPAS100 997   -10,20   -1,01%
  • LQ45 762   -8,28   -1,08%
  • ISSI 225   -2,07   -0,91%
  • IDX30 393   -4,18   -1,05%
  • IDXHIDIV20 455   -3,59   -0,78%
  • IDX80 112   -1,23   -1,09%
  • IDXV30 113   -0,98   -0,86%
  • IDXQ30 127   -1,03   -0,80%

Baru sebulan menguasai Afghanistan, Taliban sudah dihantui krisis ekonomi


Rabu, 15 September 2021 / 13:01 WIB
Baru sebulan menguasai Afghanistan, Taliban sudah dihantui krisis ekonomi
ILUSTRASI. Orang-orang membawa bendera nasional pada protes yang diadakan selama Hari Kemerdekaan Afghanistan di Kabul, 19 Agustus. REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Sayangnya, mayoritas negara masih belum mengakui pemerintahan Taliban. Pembicaraan mengenai dibukanya akses menuju devisa senilai lebih dari US$9 miliar di luar Afghanistan juga belum terdengar.

Pada hari Senin (13/9), PBB mengadakan konferensi di Jenewa dalam upaya untuk mengumpulkan lebih dari US$600 juta untuk Afghanistan.

Sekitar sepertiga dari US$606 juta yang dicari akan digunakan oleh WFP untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Afghanistan. Dalam surveinya, WFP menemukan bahwa 93% dari 1.600 warga Afghanistan yang disurvei pada bulan Agustus dan September tidak mengonsumsi makanan yang cukup.

"Sekarang berpacu dengan waktu untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada orang-orang Afghanistan yang paling membutuhkannya," kata wakil direktur regional WFP Anthea Webb. 

"Kami benar-benar memohon dan meminjam untuk menghindari kehabisan stok makanan," tambahnya.

Selanjutnya: Cegah krisis kemanusiaan di Afghanistan, PBB mencari bantuan US$ 600 juta




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×