kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bebas tarif impor produk teknologi WTO


Jumat, 18 Desember 2015 / 06:41 WIB
Bebas tarif impor produk teknologi WTO


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NAIROBI. Harga-harga barang produk teknologi akan lebih murah. Ini setelah perdagangan produk teknologi antara negara-negara Organisasi Perdagangan Dunia alias World Trade Organization (WTO) resmi bebas pajak impor.

Lebih dari 50 anggota WTO termasuk China menandatangani perjanjian penghapusan 201 tarif impor produk teknologi. Nilai perdagangan dari sejumlah produk teknologi seperti sistem navigasi global positioning system (GPS) dan komputer diestimasikan mencapai US$ 1,3 triliun.

Lewat perjanjian penghapusan tarif impor tersebut berpotensi menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) global sebesar US$ 190 miliar.

Bagi konsumen, perjanjian ini membuat mereka membayar produk teknologi dengan harga lebih murah. Sedangkan, perusahaan teknologi melihat kesepakatan ini untuk menghemat ongkos peralatan mesin.

"Perjanjian ini merupakan kemenangan besar bagi WTO, produsen produk teknologi komunikasi dan konsumen di seluruh dunia," ujar Perwakilan Dagang Amerika Serikat (AS), Michael Froman seperti diberitakan Reuters.

Pembebasan pajak impor ini dilakukan secara bertahap. Per Juli 2016, tarif impor hanya bebas 65%. Dalam tujuh tahun berikutnya, pajak impor dipastikan bebas 100%.

Beberapa perusahaan yang diharapkan bisa memetik keuntungan diantaranya adalah General Electric Co, Intel Corporation, Texas Instruments Inc, Microsoft Corp dan Nintendo Co.

Iran masuk WTO

Manfaat ekonomi dari WTO itu mendorong Iran bersedia masuk menjadi anggota organisasi perdagangan internasional tersebut.

Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran, Mohammad Reza Nematzadeh mendesak semua anggota WTO guna mendukung keanggotaan Iran. Nematzadeh membuat pernyataan setelah bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Finlandia, Lenita Toivakka di sela-sela konferensi WTO di Nairobi.

"Iran siap memulai pembicaraan untuk bergabung dengan WTO," ujar Nematzadeh seperti laporan Islamic Republic News Agency (IRNA).

Setelah lepas dari sanksi nuklir, Iran merencanakan untuk memanfaatkan beberapa peluang. Salah satunya menjadi anggota WTO. Iran juga tertarik meningkatkan kerjasama dengan Uni Eropa.

Bahkan, Iran juga tertarik meningkatkan hubungan bilateral dengan beberapa negara di dunia. "Iran juga siap bekerja sama dengan Finlandia di bidang ekonomi, industri serta energi baru dan terbarukan," jelas Nematzadeh.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×