Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Anggota parlemen di Filipina juga telah mengisyaratkan ketidaksetujuan atas penyertaan peta sembilan garis putus-putus yang dilaporkan, menandakan negara mereka dapat mengikuti Vietnam dalam membatasi jangkauan film tersebut.
"Jika sembilan garis putus-putus yang tidak valid benar-benar digambarkan dalam film 'Barbie', maka Badan Tinjauan dan Klasifikasi Film dan Televisi Filipina berkewajiban untuk melarang hal yang sama karena merendahkan kedaulatan Filipina," kata Senator Filipina Francis Tolentino kepada CNN Filipina.
Mengutip Reuters, "Barbie" adalah film terbaru yang dilarang di Vietnam karena menggambarkan sembilan garis putus-putus China yang kontroversial, yang ditolak dalam keputusan arbitrase internasional oleh pengadilan di Den Haag pada tahun 2016. China menolak untuk mengakui keputusan tersebut.
Pada 2019, pemerintah Vietnam menarik film animasi DreamWorks "Abominable" dan tahun lalu melarang film aksi Sony "Unchartered" karena alasan yang sama. Netflix juga menghapus drama mata-mata Australia "Pine Gap" pada tahun 2021.
"Barbie" awalnya dijadwalkan tayang di Vietnam pada 21 Juli, tanggal yang sama dengan di Amerika Serikat, menurut surat kabar Tuoi Tre milik pemerintah.
Baca Juga: Mattel Luncurkan Boneka Barbie Down Syndrome
"Kami tidak memberikan lisensi untuk film Amerika 'Barbie' untuk dirilis di Vietnam karena mengandung gambar sembilan garis putus-putus yang menyinggung," lapor surat kabar itu, mengutip Vi Kien Thanh, kepala Departemen Perfilman, sebuah badan pemerintah yang bertugas melisensikan dan menyensor film asing.
Warner Bros tidak segera menanggapi permintaan komentar.