kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India Tolak Usulan China Soal Penggantian Nama Tempat di Perbatasan yang Bersengketa


Rabu, 05 April 2023 / 07:36 WIB
India Tolak Usulan China Soal Penggantian Nama Tempat di Perbatasan yang Bersengketa
ILUSTRASI. India menolak penggantian nama oleh China atas beberapa tempat di negara bagian Arunachal Pradesh. REUTERS/Danish Siddiqui


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI/BEIJING. Pada Selasa (4/4/2023), India menolak penggantian nama oleh China atas beberapa tempat di negara bagian Arunachal Pradesh di sebelah timur India, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya.

Melansir Reuters, China dan India berperang di sepanjang bagian dari perbatasan 3.800 km (2.360 mil) yang tidak jelas batasnya pada tahun 1962. Bentrokan di daerah pegunungan dalam beberapa tahun terakhir telah membuat hubungan kedua negara yang bertetangga dengan senjata nuklir ini menjadi tegang.

Pertukaran kata-kata penuh kemarahan terbaru dipicu pada hari Minggu ketika Kementerian Urusan Sipil Tiongkok mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah "membakukan" nama-nama 11 tempat, termasuk lima gunung, di wilayah yang disebut Tiongkok sebagai wilayah Tibet selatan.

Pernyataan tersebut menyertakan sebuah peta yang menunjukkan 11 tempat yang diubah namanya oleh China berada di dalam "Zangnan", atau Tibet selatan dalam bahasa China, dengan Arunachal Pradesh yang termasuk dalam Tibet selatan dan perbatasan China dengan India yang dibatasi di sebelah utara sungai Brahmaputra.

India menolak hal itu.

Baca Juga: Xi Jinping Mencoba Menciptakan Jarak Eropa dan AS Saat Bertemu Macron

"Arunachal Pradesh telah dan akan selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan tidak dapat dipisahkan dari India," kata juru bicara kementerian luar negeri India, Arindam Bagchi, melalui akun Twitternya.

Tetapi seorang juru bicara di kementerian luar negeri China mengatakan bahwa perubahan nama tersebut sepenuhnya berada dalam lingkup kedaulatan China.

"Wilayah Tibet selatan adalah wilayah China," kata juru bicara tersebut, Mao Ning, dalam sebuah konferensi pers di Beijing pada hari Selasa.

Setidaknya 24 tentara tewas ketika kedua belah pihak bentrok di wilayah Ladakh, di bagian barat perbatasan mereka, pada tahun 2020, tetapi situasi menjadi tenang setelah pembicaraan diplomatik dan militer.

Baca Juga: PM Malaysia Sebut China Keberatan Atas Aktivitas Petronas di Laut China Selatan

Pada bulan Desember tahun lalu, pasukan dari kedua belah pihak terlibat dalam bentrokan di sektor Tawang, Arunachal Pradesh.

Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar mengatakan bulan lalu bahwa situasi di Ladakh sangat rapuh dan berbahaya, dengan pasukan militer yang dikerahkan sangat dekat satu sama lain di beberapa tempat.




TERBARU

[X]
×