CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Beijing peringatkan Jepang agar tidak bekerjasama dengan AS untuk melawan China


Selasa, 06 April 2021 / 23:45 WIB
Beijing peringatkan Jepang agar tidak bekerjasama dengan AS untuk melawan China


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memperingatkan Jepang agar tidak bekerjasama dengan Amerika Serikat untuk melawan China, menjelang KTT AS-Jepang minggu depan.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyampaikan peringatan itu kepada Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi melalui panggilan telepon pada Senin malam (5 April)

"China dan Jepang harus memastikan, hubungan bilateral tidak terlibat dalam apa yang disebut konfrontasi antara negara-negara besar," kata Wang dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip Channel News Asia.

"China berharap, Jepang, sebagai negara merdeka, akan melihat perkembangan China secara obyektif dan rasional, alih-alih disesatkan oleh beberapa negara yang memiliki pandangan bias terhadap China," ujar Wang.

Baca Juga: Tantang China, Jepang-AS tegaskan Kepulauan Senkaku ada di dalam pengawasan mereka

Jepang, sekutu dekat AS yang menjadi tuan rumah pangkalan Angkatan Laut dan Angkatan Udara utama Amerika, berbagi keprihatinan Washington tentang penumpukan militer China dan klaim atas wilayah di Laut China Selatan dan Timur. 

Namun, kepentingan perdagangan dan investasi utamanya di China terkadang mengekang kritik Jepang terhadap tetangganya yang lebih besar itu.

Menentang campur tangan Jepang

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden pada 16 April nanti dalam pertemuan yang akan menjadi pertemuan langsung pertama pemimpin AS itu sejak menjabat Januari lalu.

Biden, berbeda dengan pendahulunya Donald Trump, telah menekankan membangun kembali hubungan dengan sekutu Eropa dan Asia saat AS bersiap untuk bersaing dengan China yang sedang bangkit.

Baca Juga: AS: China bertindak lebih agresif di Laut China Timur dan Laut China Selatan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×