kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanda izinkan lagi penjualan ganja di tengah penguncian corona, ada apa?


Selasa, 31 Maret 2020 / 21:49 WIB
Belanda izinkan lagi penjualan ganja di tengah penguncian corona, ada apa?


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NIJMEGEN. Sementara sebagian besar orang Belanda berjuang melalui penguncian akibat virus corona baru, perokok ganja menerima kabar baik: kedai kopi yang menjual obat itu buka kembali untuk pembelian takeaway.

Semua gerai yang menjual ganja diperintahkan untuk tutup, bersama dengan klub-klub seks dan sauna, ketika Pemerintah Belanda memberlakukan langkah-langkah penguncian mulai 15 Maret lalu untuk mengekang epidemi Covid-19.

Pembukaan kembali secara terbatas itu untuk menghindari transaksi obat-obatan di pasar gelap dan memastikan pasokan ganja obat. Namun, dengan peraturan yang melarang orang berkumpul, pembeli tidak lagi boleh merokok di tempat.

Baca Juga: Sedih, dokter di India pakai helm motor saat tangani pasien corona

"Apa yang kami lihat adalah orang-orang bergegas ke kedai kopi untuk membeli sesuatu," kata Wali Kota Nijmegen Hubert Bruls, Selasa (31/3). "Kami memutuskan pada hari berikutnya, bersama dengan pemerintah, orang setidaknya bisa mengambil sesuatu".

Bruls mengatakan, Pemerintah Belanda ingin menghindari penjualan secara sembunyi-sembunyi di pasar gelap.

"Ini adalah pilihan antara dua kejahatan karena kamu bisa mengatakan, tutup kedai kopi, tapi kemudian kita tahu satu hal yang pasti, perdagangan ilegal akan kembali," ujar dia seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Kasus corona melonjak, desakan ke PM Abe mengunci Jepang makin kuat

Di kedai kopi Jetset di Timur Nijmegen, tindakan pencegahan keamanan berlaku untuk melindungi pembeli dan penjual dari kemungkinan saling menulari virus corona.

Tanda-tanda bacaan seperti "Kami bisa menolak masuk bagi yang batuk dan bersin" dan "Wajib memakai hand sanitizer sebelum masuk" terpasang di luar kedai kopi.

"Kami memiliki sejumlah besar orang yang menggunakan ganja untuk tujuan pengobatan, penghilang rasa sakit, orang dengan multiple sclerosis, orang dengan kemoterapi, yang benar-benar mendapat manfaat darinya," kata Stan Esmeijer, pemilik kedai kopi Kronkel di sebelah Jetset.

Baca Juga: Mengenal pembatasan sosial berskala besar dan efeknya ke masyarakat

"Ini (ganja) juga memberikan sedikit relaksasi. Terutama di masa-masa ini, senang juga Anda memiliki saat-saat ketika Anda bisa santai. Satu orang menggunakan minuman untuk itu dan yang lainnya bersama," ujar dia kepada Reuters.

Belanda mengizinkan penjualan sejumlah kecil ganja dalam kebijakan yang mereka tujukan untuk mengelola risiko kejahatan dan kesehatan. Tingkat penggunaan jauh lebih rendah dibanding banyak negara lain.




TERBARU

[X]
×