kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sedih, dokter di India pakai helm motor saat tangani pasien corona


Selasa, 31 Maret 2020 / 18:07 WIB
Sedih, dokter di India pakai helm motor saat tangani pasien corona
ILUSTRASI. Buruh yang kembali ke desa mereka mencoba menangkap sebotol air yang penduduk setempat distribusikan di jalan raya selama 21 hari penutupan secara nasional untuk membatasi penyebaran penyakit virus corona baru di Ghaziabad, pinggiran New Delhi, 27 Maret 2


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Kekurangan alat pelindung diri memaksa beberapa dokter di India menggunakan jas hujan plastik dan helm sepeda motor saat memerangi virus corona baru.

Pemerintah India mengatakan, sedang berusaha mendapatkan peralatan pelindung diri dalam jumlah besar dari dalam negeri juga Korea Selatan dan China untuk memenuhi kekurangan tersebut.

Lebih dari selusin dokter berjuang melawan wabah, yang sejauh ini telah menginfeksi 1.251 orang dan membunuh 32 orang di India, mengatakan kepada Reuters, mereka khawatir, tanpa peralatan yang tepat bisa jadi pembawa penyakit.

Di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, sekitar 4.700 pengemudi ambulans yang sebagian besar melayani rumahsakit pemerintah melakukan aksi mogok pada Selasa (31/3), menuntut alat pelindung diri dan asuransi kesehatan yang tepat.

Baca Juga: Kasus corona melonjak, desakan ke PM Abe mengunci Jepang makin kuat

"Kami tidak akan mempertaruhkan hidup kami kecuali permintaan kami dipenuhi," tegas Hanuman Pandey, Presiden Asosiasi Pekerja Ambulans, kepada Reuters.

Menurut satu proyeksi, lebih dari 100.000 orang bisa terinfeksi pada pertengahan Mei nanti, membuat sistem kesehatan India yang kekurangan dana dan dokter yang langka di bawah tekanan berat.

Di Kota Kolkata, dokter junior di fasilitas perawatan utama virus corona, Beliaghata Infectious Disease Hospital, menggunakan jas hujan plastik saat memeriksa pasien minggu lalu, menurut dua dokter di rumahsakit itu dan foto-foto yang Reuters lihat.

"Kami tidak akan bekerja dengan mengorbankan nyawa kami," ujar salah satu dokter, yang menolak disebutkan namanya karena ia takut pembalasan dari pihak berwenang.

Baca Juga: Menengok emosi beragam warga Wuhan selepas penguncian berakhir




TERBARU

[X]
×