kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sedih, dokter di India pakai helm motor saat tangani pasien corona


Selasa, 31 Maret 2020 / 18:07 WIB
Sedih, dokter di India pakai helm motor saat tangani pasien corona
ILUSTRASI. Buruh yang kembali ke desa mereka mencoba menangkap sebotol air yang penduduk setempat distribusikan di jalan raya selama 21 hari penutupan secara nasional untuk membatasi penyebaran penyakit virus corona baru di Ghaziabad, pinggiran New Delhi, 27 Maret 2


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Di Negara Bagian Haryana, Utara New Delhi, Dr. Sandeep Garg dari Rumah Sakit ESI, mengungkapkan, ia menggunakan helm sepeda motor karena tidak memiliki masker N95, yang menawarkan perlindungan signifikan terhadap partikel virus.

"Saya mengenakan helm, helm itu ada di depan sehingga menutupi wajah saya, menambahkan lapisan lain di atas masker bedah," ungkap Garg.

Nasib para dokter dalam pandemi virus corona telah menyoroti sistem kesehatan masyarakat yang bobrok dan terbebani, yang selama bertahun-tahun telah kekurangan dana dan perbaikan.

India hanya membelanjakan 1,3% dari produk domestik bruto (PDB) untuk kesehatan masyarakat, termasuk yang terendah di dunia.

Baca Juga: Iran melaporkan ada 3.000 kasus baru virus corona dalam satu hari

"Kami hidup dalam doa, bukan berarti kami bisa menyelamatkan diri dengan mengandalkan sistem kesehatan," kata seorang pejabat senior pemerintah di New Delhi, yang menolak disebutkan namanya karena kepekaan situasi.

Di rumahsakit yang pemerintah kelola di Kota Rohtak, Negara Bagian Haryana, beberapa dokter junior telah menolak untuk merawat pasien kecuali mereka memiliki peralatan keselamatan yang memadai.

Mereka juga membentuk dana Covid-19 informal, di mana setiap dokter menyumbangkan 1.000 rupee (US$ 13,27) untuk membeli masker dan penutup wajah lainnya, salah satu dokter mengatakan.

"Semua orang takut," kata dokter itu. "Tidak ada yang mau bekerja tanpa perlindungan".



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×