kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bendung virus corona, Italia desak warga berhenti cium pipi dan jabat tangan


Rabu, 04 Maret 2020 / 23:18 WIB
Bendung virus corona, Italia desak warga berhenti cium pipi dan jabat tangan
ILUSTRASI. Seorang wanita yang mengenakan masker pelindung untuk mencegah tertular virus corona corona berada di dalam kereta di stasiun kereta bawah tanah di Milan, Italia, 3 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ROMA. Pemerintah Italia, Rabu (4/3), mendesak warga untuk berhenti saling menyapa dengan mencium atau berjabat tangan guna membatasi penyebaran virus corona baru.

Melansir Channelnewsasia.com, langkah-langkah lain yang Pemerintah Italia lakukan termasuk rencana yang sangat tidak populer, yakni melarang semua pertandingan sepak bola dengan penonton.

Maklum, Italia telah menanggung beban terbesar dari virus corona yang sekarang menyebar ke seluruh dunia, lebih cepat dari wilayah China Tengah, tempat pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu.

Baca Juga: Anjing di Hong Kong positif corona, ini mungkin kasus penularan dari manusia ke hewan

Dengan 79 kematian di negara Mediterania ini telah membuat Italia menjadi negara ketiga dengan kematian akibat virus corona terbanyak di dunia, setelah China dan Iran.

Hingga Selasa (3/3), Italia memiliki lebih dari 2.500 kasus virus corona terkonfirmasi yang menyebar lebih cepat dan lebih luas dari hari ke hari, terutama di bagian Utara negara tersebut.

Italia mencatat 13 kematian selama akhir pekan lalu. Kemudian, sebanyak 18 kematian lainnya mereka laporkan pada Senin (2/3), dan diikuti oleh 27 kematian lagi di Selasa (3/3).

Baca Juga: Hassan Rouhani: Iran bakal melewati wabah virus corona dalam waktu singkat

Sebagian besar kematian terjadi di wilayah Provinsi Lombardy. Provinsi dengan Ibu Kota Milan ini terletak di Utara Italia, yang berdekatan dengan Kota Bologna dan Venesia.

Tetapi, 21 dari 22 daerah di Italia sekarang memiliki kasus virus corona, dengan hanya Lembah Aosta di perbatasan Prancis yang sejauh ini tanpa kasus.

Pemerintah Italia menggelar pertemuan pada Rabu untuk merencanakan langkah-langkah baru dan lebih radikal yang ditujukan kepada seluruh populasi yang berjumlah lebih dari 60 juta jiwa.

Baca Juga: Virus corona sudah menjangkiti 77 negara di luar China, ini daftarnya

Laporan-laporan media menyebutkan, masyarakat Italia disarankan untuk tinggal terpisah setidaknya satu meter dan menghindari tempat-tempat ramai jika memungkinkan. Terutama, menghindari salam tradisional mencium di pipi atau berjabat tangan.

Pameran dan pertunjukan akan dijadwalkan ulang, keputusan yang akan sangat menyakitkan bagi industri hotel dan restoran Italia yang sudah terpukul oleh wabah virus corona.

Ekonomi Italia yang sudah anemik terancam masuk ke dalam jurang resesi. Industri pariwisata yang menyumbang 13% dari produk domestik bruto (PDB) Italia terpukul paling parah.

Baca Juga: WHO peringatkan potensi kekurangan alat medis di seluruh dunia untuk lawan corona

Beberapa langkah pemerintah yang lebih biasa dan masuk akal termasuk instruksi untuk menutup mulut dan hidung saat batuk juga bersin dengan sapu tangan, lalu menghindari tangan bersentuhan dengan saluran pernapasan.

Pemerintah Italia juga akan mendesak masyarakat untuk tidak minum langsung dari botol dan gelas yang sama.

Langkah-langkah pengendalian massa akan paling langsung memengaruhi pertandingan sepak bola, dan bisa menyebabkan kebencian paling besar di negara penggila olahraga itu.

Baca Juga: Penyebaran virus corona di China sedikit mereda, tapi di luar negeri trennya naik

Liga Italia Serie A telah masuk ke dalam kekacauan oleh penundaan pertandingan selama dua minggu, dengan beberapa klub tidak bermain sama sekali dan yang lain memainkan beberapa pertandingan dalam seminggu.

Pemerintah juga akan merekomendasikan kepada mereka yang berusia di atas 75 tahun untuk tinggal di dalam rumah dan menghindari tempat-tempat umum. Imbauan ini meluas ke mereka yang setidaknya berusia 65 tahun dan menderita penyakit lainnya.

Seorang pejabat tinggi Badan Perlindungan Sipil Italia mengatakan kepada AFP seperti dikutip Channelnewsasia.com, sebagian besar dari mereka yang meninggal pada Selasa (3/3) berusia 80 hingga 90-an tahun dan sudah menderita patologi lain.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×