kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bentrokan pecah di luar Gedung Putih, polisi tembakkan gas air mata


Senin, 01 Juni 2020 / 17:49 WIB
Bentrokan pecah di luar Gedung Putih, polisi tembakkan gas air mata
ILUSTRASI. Seorang pengunjuk rasa di depan api selama demonstrasi menentang kematian pria Afrika-Amerika George Floyd oleh polisi di Minneapolis, Minnesota, AS, 30 Mei 2020. REUTERS/Lucas Jackson


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Polisi menembakkan gas air mata di luar Gedung Putih pada Minggu (31/5) malam ketika para demonstran kembali turun ke jalan untuk menyuarakan amarah atas kebrutalan polisi terhadap George Floyd.

Dengan Pemerintahan Donald Trump menyebut para penghasut kerusuhan yang sudah berlangsung selama enam malam sebagai teroris domestik, ada lebih banyak konfrontasi antara pemrotes dan polisi plus aksi penjarahan baru.

Mengutip Channelnewsasia.com, bentrokan meletus berulang kali di sebuah taman kecil di sebelah Gedung Putih, dengan pihak berwenang menggunakan gas air mata, semprotan merica, dan granat kilat untuk membubarkan kerumunan yang menyalakan beberapa kebakaran besar dan merusak properti.

Baca Juga: Rusuh, agen Dinas Rahasia AS melarikan Trump ke bunker bawah tanah Gedung Putih!

Para pemimpin lokal AS mengimbau warga untuk memberikan jalan keluar yang konstruktif terhadap kemarahan mereka atas kematian seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata di Minneapolis, sementara jam malam berlaku di kota-kota termasuk Washington, Los Angeles, dan Houston.

Wali Kota Washington memerintahkan jam malam, mulai pukul 11 malam sampai 6 pagi, ketika New York Times melaporkan, Trump telah dilarikan oleh Secret Service, pengawal Presiden, ke dalam bunker di Gedung Putih pada Jumat (29/5) malam saat protes terjadi.

Kerahkan 5.000 tentara

Penjarahan terjadi pada Minggu (31/6) malam di Philadelphia dan Santa Monica, pinggiran Los Angeles (LA). Tayangan di Fox TV menunjukkan, penjarahan di gerai Rolex dan Gucci di New York City.

Para pejabat di LA, kota yang mengalami kerusuhan pada 1992 karena polisi memukuli Rodney King, pria Afrika-Amerika, memberlakukan jam malam pada Minggu (31/6) dari pukul 4 sore hingga subuh.

"Tolong, gunakan kebijaksanaan Anda dan pulang lebih awal, pulang, tinggal di rumah dan bantu kami memastikan mereka yang ingin mengubah protes ini, dari tentang keadilan rasial menjadi membakar properti dan menjarah barang-barang," kata Wali Kota LA Eric Garcetti di CNN.

Baca Juga: Demonstrasi kematian George Floyd di AS meluas ke Eropa, ini detail kasusnya

Departemen Pertahanan AS menyatakan, sebanyak 5.000 tentara Garda Nasional telah dikerahkan ke 15 negara bagian serta Ibu Kota Washington, dengan 2.000 lainnya dalam keadaan siaga.

Trump menyalahkan ekstrem kiri atas kekerasan yang terjadi di AS. Presiden mengatakan, dia berencana menetapkan kelompok yang dikenal sebagai Antifa sebagai organisasi teroris.




TERBARU

[X]
×