Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tri Adi
Pernah mendengar merek sepeda motor premium Royal Enfield? Jika pernah, Anda pasti tak menyangka bahwa sepeda motor gede antik itu asli buatan India. Merek motor Royal Enfield mulai diperhitungkan di pasar global karena tangan dingin miliarder Vikram Lal. Kesuksesan Royal Enfield berawal dari keberanian Vikram mengakuisisi saham Enfield India pada 1990 silam. Sejak tahun lalu, Royal Enfielf bahkan menantang dominasi Harley Davidson dengan masuk pasar AS.
Salah satu kunci keberhasilan Vikram Lal yakni mengakuisisi produsen sepeda motor premium Royal Enfield. Kelahiran bisnis Royal Enfield tak lepas dari kejelian Vikram sebagai pebisnis.
Sebagai generasi kedua, didikan sang Ayah, Man Mohan Lal, sangat mempengaruhi Vikram. Man terbukti sebagai pebisnis yang gigih dan ulet karena memulai bisnis Eicher Motors dari titik nol.
Selepas menyabet gelar sarjana teknik mesin di Technical University Darmstadt, Jerman, Vikram terjun langsung menangani perusahaan milik sang ayah. Salah satu strategi bisnis andalan Vikram yakni diversifikasi.
Di tangan sang ayah, bisnis Eicher berkibar kencang sebagai importir sekaligus produsen truk. Tak puas menguasai pasar truk di India, Vikram menggandeng Mitsubishi untuk memproduksi kendaraan komersial pada 1982.
Ambisi ekspansi mendorong Vikram untuk memburu dana dari bursa saham. Pada 1987, Eicher melantai di bursa saham (IPO).Pasca Eicher melantai di bursa Eicher membeli 26% saham produsen motor Enfield India Ltd.
Inilah cikal bakal perusahaan yang saat ini memproduksi motor premium bermerek Royal Enfield. Saat diakuisisi, kinerja Royal Enfield sedang melesu.
Sadar akan potensi yang besar di masa depan, Vikram memberanikan diri untuk kemudian mengakuisisi mayoritas atau 60% saham Royal Enfield pada 1993. Sejak menguasai mayoritas saham, rapor kinerja Royal Enfield kian melejit.
Sempat jatuh bangun mengelola Royal Enfield, beragam inovasi terus dikembangkan Vikram. Hingga akhirnya Royal Enfield mengalami lonjakan penjualan hingga 60% di kuartal I tahun ini.
Ekspansi signifikan Royal Enfield terjadi di 2012. Kala itu, Royal Enfield meluncurkan model terbaru yakni seri Thunderbird 500 dan 350. Dua model terbaru ini menuai penjualan yang laris manis. Itu sebabnya, Vikram percaya diri mendirikan pabrik baru Royal Enfield di Oragadam, Tamil Nadu pada 2013.
Di tahun yang sama, Vikram meluncurkan seri Continental GT 535cc di London, Inggris. Ini merupakan peluncuran perdana di pasar global.
Sejak saat itu, popularitas merek motor premium Royal Enfield kian tersohor di luar India. Di India, Royal Enfield merupakan jawara pasar motor premium.
Kesuksesan Royal Enfield tak lepas dari kerelaan Vikram untuk mengalihkan estafet kepemimpinan kepada sang anak, Siddharta Lal. Vikram menyekolahkan sang anak untuk mempelajari teknik mesin di Inggris.
Setelah menghabiskan lebih dari tiga dekade menjalankan perusahaan, Virkam mengundurkan diri pada 1997 di usia ke-55 tahun. Vikram mempercayakan bisnis sepenuhnya kepada Siddharta, termasuk ekspansi Royal Enfield.
Lulus dari Inggris, Siddharta lebih piawai membawa merek Royal Enfield di pasar global. Di 2014, Royal Enfield membuka outlet pertama di pasar global. Lokasinya di London.
Selanjutnya, pada 22 Agustus 2006, Royal Enfield Motorcycles Limited resmi menjadi perusahaan publik di India. Untuk memenuhi permintaan saat ini, Eicher Motors telah memproduksi 50.000 unit motor Royal Enfield setiap bulannya dan secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 62.000 unit.
Sejak berdiri, perusahaan telah memproduksi motor Royal Enfield sebanyak 5,07 juta unit. Motor premium asli India ini berhasil terjual sebanyak 178.345 unit di kuartal I-2017.
Di 2016, Royal Enfield masuk pasar Amerika Serikat dengan membuka outlet di Milwaukee, kampung halaman penguasa pasar motor premium Harley-Davidson. Kini, ada 12 outlet Royal Enfield di belasan negara.
(Bersambung)