kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berbisnis modal ventura setelah berpisah dengan Zuckerberg (1)


Rabu, 01 Agustus 2018 / 16:50 WIB
Berbisnis modal ventura setelah berpisah dengan Zuckerberg (1)
ILUSTRASI. PEMUDA TERKAYA - Eduardo Saverin


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi

Kepindahan ke Singapura tidak membatasinya terus menjalankan bisnis teknologi. Miliarder kelahiran Brazil ini mendirikan B Capital Group di tahun 2016. Perusahaan modal ventura itu fokus memberikan pendanaan awal kepada startup di bidang teknologi keuangan, kesehatan, pemberdayaan konsumen dan industri transportasi.

B Capital Grup yang berkantor di Singapura, Los Angeles, San Fransisco dan New York telah mendukung pendanaan beberapa perusahaan rintisan. Beberapa perusahaan startup AS yang mendapat suntikan dari B Capital seperti Crowdmob, ShopSavvy, Qwiki, dan Jumio. Sedang startup di Singapura termasuk CXA Group, platform digital kesehatan bagi karyawan, perusahaan dan perusahaan asuransi. Ada juga Icertis yaitu penyedia manajemen kontrak perusahaan, serta Ninja Van yaitu layanan pengiriman.

Merujuk data Bloomberg Billionaire Index, B Capital Group sukses mengumpulkan pendapatan bersih sebesar US$ 9,3 miliar di Februari 2018. Di periode yang sama, B Capital Group mendapatkan dana sebesar US$ 360 miliar. "Melalui pendanaan ini kami berkomitmen untuk membantu generasi untuk terus mengembangkan transformasi teknologi di dunia," kata Saverin.

Kemampuannya di bidang bisnis ternyata diwarisi oleh sang ayah, Roberto Saverin. Seorang pengusaha yang bekerja di bidang pakaian, perkapalan, dan real estat. Beranjak dewasa, Saverin junior memilih mengambil jurusan ekonomi di Universitas Harvard dan berhasil lulus dengan nilai terbaik di tahun 2016.

Maka tak mengherankan lagi kemampuannya di bidang bisnis mendapatkan perhatian khusus dari Mark Zuckerberg. Eduardo diberi tugas mengembangkan bisnis Facebook dari bidang yang dikuasainya. Saat awal berdirinya, Facebook mendapat suntikan dana berkat kegigihan Saverin meyakinkan para investor.

Sayang, hubungannya dengan Zuckerberg tidak berjalan mulus. Dalam film The Social Network yang rilis tahun 2010 menunjukkan ada masalah ketika Zuckerberg mendapatkan tawaran dana dari angel investor sebesar US$ 500.000 tanpa melibatkan dirinya. Ia kemudian bertidak nekat dengan membekukan akun bank Facebook dan membuat Zuckerberg marah besar.

Buntut dari masalah ini, Saverin mundur dan menuntut pembagian saham Facebook. Akhirnya dia mendapatkan saham Facebook sebesar 4% hingga 5%. Meski demikian, Saverin mengaku masih berteman baik dengan Zuckerberg dan sempat mengucapkan selamat setelah Facebook melantai ke bursa efek, tidak seperti yang terlihat di film tersebut.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×