Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China tampak tengah meregangkan ototnya di Laut China Selatan melalui latihan militer selama sebulan penuh. Ini dapat dilihat sebagai sinyal peringatan yang jelas kepada Presiden AS yang baru, Joe Biden.
Sementara itu, ketegangan di kawasan itu telah digarisbawahi oleh keputusan Washington untuk meningkatkan operasi pengintaian. Di sisi lain, Prancis juga turut serta dalam mengirim kapal militernya.
Melansir Express.co.uk, tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sedang melakukan latihan panjang di area radius tiga mil di sebelah barat Semenanjung Leizhou di provinsi Guangdong. Pemberitahuan pembatasan navigasi yang dikeluarkan oleh Administrasi Keselamatan Maritim China dikonfirmasi pada hari Jumat.
Pemberitahuan tersebut mendesak kapal lain untuk tidak memasuki daerah tersebut selama bulan Maret, tanpa informasi tambahan yang diberikan.
Baca Juga: China siapkan latihan militer sebulan penuh di Laut China Selatan
“Kami tidak akan kehilangan satu inci pun dari tanah kami yang ditinggalkan oleh nenek moyang kami. Kami bertekad untuk menjaga perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan," demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan China pada Senin (1/3/2021).
Ditambahkan pula: "Kami menentang negara mana pun yang menciptakan ketegangan dan meningkatkan kehadiran militer atas nama kebebasan navigasi."
Stasiun televisi milik pemerintah China, CCTV, juga memutar rekaman video yang menunjukkan manuver militer, termasuk penggunaan rudal untuk mencapai target kapal permukaan dan pesawat.
Baca Juga: Situasi keamanan parah, Beijing akan dongkrak anggaran militer besar-besaran