Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China diperkirakan akan mengungkapkan lonjakan besar-besaran dalam pengeluaran pertahanan pada minggu depan di tengah ketegangan dengan AS dan di Indo-Pasifik.
Melansir Express.co.uk, pakar keamanan dari China dan Amerika telah memberikan penilaian bagaimana Beijing menghabiskan anggaran pertahanan tahun ini. Tahun lalu, Beijing meningkatkan pengeluaran pertahanan sebesar 6,6% atau US$ 178 miliar, yang merupakan tingkat kenaikan terendah dalam tiga dekade.
Ni Lexiong, pensiunan profesor di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Shanghai, mengatakan Beijing bergerak untuk melindungi dirinya dari ancaman keamanan.
"China menghadapi situasi keamanan paling parah sejak Perang Korea," jelas Ni Lexiong seperti yang dikutip Express.co.uk.
Baca Juga: China dan AS saling unjuk kekuatan di Laut China Selatan
Profesor itu kemudian memperkirakan peningkatan substansial dalam pengeluaran pertahanan karena penjualan senjata AS ke Taiwan, penempatan reguler kapal induk AS di lepas pantai China, dan kehadiran kapal perang dan kapal selam nuklir Prancis baru-baru ini di Laut China Selatan.
“Melihat opini publik, menjadi lebih mendesak untuk mengambil kembali Taiwan secara militer. Itu sebabnya anggaran pasti akan meningkat tajam," jelasnya.
Baca Juga: Laut China Selatan tegang: China uji serangan rudal, AS kirim kapal pengintai
Ross Babbage, rekan non-residen di Pusat Penilaian Strategis dan Anggaran yang berbasis di Washington dan mantan pejabat pertahanan Australia, mengatakan kepada Reuters bahwa dia memperkirakan Beijing akan menaikkan pengeluaran sebesar 7% pada 5 Maret.
"Itu kurang dari yang diperkirakan beberapa orang dan alasannya adalah ekonomi China masih belum dalam kondisi yang baik," kata Babbage.