kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.058   74,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,87   1,33%
  • LQ45 829   11,61   1,42%
  • ISSI 214   1,39   0,66%
  • IDX30 422   6,04   1,45%
  • IDXHIDIV20 509   6,65   1,32%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 124   0,30   0,24%
  • IDXQ30 141   1,76   1,26%

Situasi keamanan parah, Beijing akan dongkrak anggaran militer besar-besaran


Senin, 01 Maret 2021 / 09:01 WIB
Situasi keamanan parah, Beijing akan dongkrak anggaran militer besar-besaran
ILUSTRASI. China diperkirakan akan mengungkapkan lonjakan besar-besaran dalam pengeluaran pertahanan pada minggu depan.


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China diperkirakan akan mengungkapkan lonjakan besar-besaran dalam pengeluaran pertahanan pada minggu depan di tengah ketegangan dengan AS dan di Indo-Pasifik.

Melansir Express.co.uk, pakar keamanan dari China dan Amerika telah memberikan penilaian bagaimana Beijing menghabiskan anggaran pertahanan tahun ini. Tahun lalu, Beijing meningkatkan pengeluaran pertahanan sebesar 6,6% atau US$ 178 miliar, yang merupakan tingkat kenaikan terendah dalam tiga dekade.

Ni Lexiong, pensiunan profesor di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Shanghai, mengatakan Beijing bergerak untuk melindungi dirinya dari ancaman keamanan.

"China menghadapi situasi keamanan paling parah sejak Perang Korea," jelas Ni Lexiong seperti yang dikutip Express.co.uk.

Baca Juga: China dan AS saling unjuk kekuatan di Laut China Selatan

Profesor itu kemudian memperkirakan peningkatan substansial dalam pengeluaran pertahanan karena penjualan senjata AS ke Taiwan, penempatan reguler kapal induk AS di lepas pantai China, dan kehadiran kapal perang dan kapal selam nuklir Prancis baru-baru ini di Laut China Selatan.

“Melihat opini publik, menjadi lebih mendesak untuk mengambil kembali Taiwan secara militer. Itu sebabnya anggaran pasti akan meningkat tajam," jelasnya.

Baca Juga: Laut China Selatan tegang: China uji serangan rudal, AS kirim kapal pengintai

Ross Babbage, rekan non-residen di Pusat Penilaian Strategis dan Anggaran yang berbasis di Washington dan mantan pejabat pertahanan Australia, mengatakan kepada Reuters bahwa dia memperkirakan Beijing akan menaikkan pengeluaran sebesar 7% pada 5 Maret.

"Itu kurang dari yang diperkirakan beberapa orang dan alasannya adalah ekonomi China masih belum dalam kondisi yang baik," kata Babbage.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×