kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berpotensi jatuh di daerah berpenghuni, AS lacak roket China yang tidak terkendali


Kamis, 06 Mei 2021 / 12:57 WIB
Berpotensi jatuh di daerah berpenghuni, AS lacak roket China yang tidak terkendali
ILUSTRASI. Roket Long March-5 Y5, membawa satelit Chang'e 5, lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Wenchang, Provinsi Hainan, China, Selasa (24/11/2020). REUTERS/Tingshu Wang.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS mengatakan, mereka mengikuti lintasan roket China yang diperkirakan akan masuk secara tidak terkendali ke atmosfer Bumi akhir pekan ini, dengan risiko jatuh di daerah berpenghuni.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin "sadar dan dia tahu komando luar angkasa sedang melacak, secara harfiah melacak puing-puing roket (China) ini", kata juru bicara Pentagon John Kirby, Rabu (5/5), seperti dikutip Channel News Asia.

Kamis (29/4) pekan lalu, China meluncurkan yang pertama dari tiga elemen untuk stasiun luar angkasa barunya, yang didukung oleh roket Long March 5B yang sekarang sedang AS lacak.

Badan roket "hampir utuh jatuh", Kirby mengungkapkan. Ia bilang, roket masuk kembali ke atmosfer Bumi diperkirakan sekitar hari Sabtu (8/5).

Baca Juga: Duh! Roket long march 5B China jatuh tanpa kendali, masuk atmosfer bumi pekan ini

Setelah terpisah dari modul stasiun luar angkasa, roket mulai mengorbit Bumi dalam lintasan yang tidak teratur karena perlahan-lahan kehilangan ketinggian. 

Hal itu membuat prediksi tentang di mana roket tersebut akan kembali memasuki atmosfer atau jatuh ke tanah hampir mustahil.

Terlalu dini

Roket itu bisa pecah saat masuk atmosfer, dengan hanya serpihan kecil yang jatuh ke Bumi. Jika roket tersebut sebagian besar masih utuh, ada kemungkinan besar akan jatuh ke laut.

Tapi, tidak satu pun dari hasil tersebut yang pasti, dan ada kemungkinan roket itu bisa mendarat di daerah berpenghuni atau ke kapal.

Baca Juga: Terobosan besar, China dan Rusia akan membangun stasiun penelitian ilmiah di bulan

Kirby menyebutkan, "terlalu dini" untuk mengetahui apakah tindakan apa pun, seperti menghancurkan puing-puing ruang angkasa, bisa diambil jika wilayah berpenghuni terancam.

"Kami sedang melacaknya. Kami mengikutinya sedekat mungkin," ungkap dia. "Saat ini, masih terlalu dini untuk mengetahui ke mana tujuannya atau apa, jika ada, yang dapat dilakukan untuk mengatasinya".

Ini bukan pertama kalinya China kehilangan kendali atas pesawat luar angkasa saat kembali ke Bumi. 

Laboratorium luar angkasa Tiangong-1 hancur saat masuk kembali ke atmosfer pada 2018, dua tahun setelah berhenti berfungsi, meskipun pihak berwenang China menyangkal telah kehilangan kendali atas wahana tersebut.

Selanjutnya: Misi Tianwen-1 China memasuki orbit Mars, berencana mendarat pada Mei




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×