kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bersenjatakan busur dan anak panah, seorang pria tewaskan 5 orang di Norwegia


Kamis, 14 Oktober 2021 / 11:32 WIB
Bersenjatakan busur dan anak panah, seorang pria tewaskan 5 orang di Norwegia
ILUSTRASI. Petugas kepolisian melakukan investigasi setelah beberapa orang tewas dan lainnya luka-luka oleh seorang pria yang menggunakan busur dan anak panah untuk melakukan serangan, di Kongsberg, Norwegia, 13 Oktober 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KONGSBERG. Serangan brutal terjadi pada hari Rabu (13/10) malam di kota Kongsberg, Norwegia, menewaskan lima orang. Sang pelaku menggunakan busur dan anak panah dalam menjalankan aksinya.

Petugas kepolisian setempat melaporkan bahwa pelaku saat ini sudah ditahan. Selain korban tewas, sejumlah orang lainnya juga mengalami luka-luka.

"Pria itu menggunakan busur dan anak panah untuk beberapa serangan. Dia telah ditangkap. Dari informasi yang kami miliki, dia melakukannya sendirian," kata kepala polisi Oeyvind Aas, seperti dikutip Reuters.

Korban tewas akibat serangan pria dengan panah ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2011. Saat itu ekstremis sayap kanan Anders Behring Breivik menewaskan 77 orang.

Baca Juga: Rusia mulai menempatkan sistem pertahanan udara S-500 di Kota Moskow

Serangan pada hari Rabu terjadi di sebuah area luas di Kongsberg, kota kecil berpenduduk 28.000 orang yang terletak 68 km dari ibukota Oslo.

Serangan brutal ini memaksa pemerintah dan kepolisian untuk meluncurkan penyelidikan besar-besaran. Perdana Menteri Erna Solberg juga mengakui bahwa serangan tersebut sangat mengerikan.

"Laporan dari Kongsberg malam ini sangat mengerikan. Saya paham jika banyak orang yang takut. Tapi penting diingat bahwa polisi saat ini sudah memegang kendali," ungkap Solberg.

Saat ini direktorat polisi telah memerintahkan petugas di seluruh negeri untuk membawa senjata api. Di Norwegia, polisi biasanya tidak membawa senjata api saat bertugas, namun tetap memiliki akses jika diperlukan.

"Ini adalah upaya kehati-hatian. Sejauh ini polisi belum menemukan indikasi perubahan tingkat ancaman secara nasional. Kami terus menyelidiki apakah serangan ini terkait dengan aksi terorisme," kata Aas.

Selanjutnya: G20 setujui bantuan untuk cegah krisis kemanusiaan di Afghanistan




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×