kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bertambah, jumlah awak kapal pesiar Italia yang positif virus corona jadi 48


Kamis, 23 April 2020 / 13:43 WIB
Bertambah, jumlah awak kapal pesiar Italia yang positif virus corona jadi 48
ILUSTRASI. Kapal pesiar


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Hampir 50 anggota awak kapal pesiar Italia yang sedang berlabuh untuk perbaikan di Nagasaki Jepang terbukti positif virus corona. Hal ini semakin meningkatkan kekhawatiran tentang ketegangan di rumah sakit kota tersebut jika kondisi para pasien memburuk.

Berdasarkan hasil lanjutan pada Kamis (23/4), menunjukkan ada tambahan 14 orang yang terinfeksi virus corona. Seorang pejabat di Prefektur Nagasaki mengatakan, semua merupakan koki atau mereka yang menyajikan makanan di kapal pesiar tersebut. 

Seorang pasien yang telah dibawa ke rumah sakit sebelumnya sekarang dalam kondisi serius dan menggunakan ventilator, katanya dalam konferensi pers yang disiarkan langsung.

Baca Juga: Sebanyak 33 kasus virus corona terdeteksi di kapal pesiar Italia saat perbaikan

Kini, di kapal pesiar Costa Atlantica sudah terdapat 48 kasus positif virus corona telah ditemukan dari 127 orang yang dites, dengan tingkat infeksi 38%. Mereka yang menunjukkan gejala ringan atau tidak ada tetap di papan, dan para pejabat mengatakan mereka berharap untuk menyelesaikan pengujian terhadap seluruh awak kapal pesiar yang mencapai 623 awak minggu ini.

Infeksi Costa Atlantica datang setelah kasus di kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama dua bulan lalu, di mana lebih dari 700 penumpang dan awak ditemukan terinfeksi, meskipun kali ini hanya anggota awak yang ada di kapal.

Kapal yang dioperasikan Costa Cruises dibawa ke galangan kapal di Nagasaki di Jepang barat pada akhir Februari oleh Mitsubishi Heavy Industries setelah pandemi Covid-19 membatalkan rencana perbaikan terjadwal di China. 

Kasus-kasus terbaru telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampak potensial pada penduduk Nagasaki setelah beberapa kru terlihat telah meninggalkan daerah terlarang meskipun ada jaminan dari operator kapal bahwa mereka akan tinggal di dermaga. Pejabat Nagasaki menambahkan, saat ini pihaknya sedang merinci tentang pergerakan para kru yang keluar dari kapal pesiar.

Pihak berwenang juga prihatin dengan peningkatan potensial pada pasien yang memerlukan rawat inap. Terlebih juga terdapat lonjakan kasus virus corona domestik yang menyebabkan layanan medis di seluruh Jepang kewalahan.

Jepang telah melihat lebih dari 11.500 infeksi dan hampir 300 kematian akibat virus corona baru, tidak termasuk angka dari Diamond Princess.

Pemerintah sempat menyarankan bahwa ruang di rumah sakit hanya untuk pasien yang sakit parah. Beberapa pemerintah daerah telah mulai memantau mereka yang memiliki gejala lebih ringan di hotel atau di rumah mereka. 

Baca Juga: Ibu kota Korea Utara dilaporkan dilanda panic buying bahan pangan

Namun langkah tersebut berakibat fatal setelah seorang pria berusia 50-an di Prefektur Saitama meninggal di rumah pada minggu ini sambil menunggu tempat tidur rumah sakit.

Perdana Menteri Shinzo Abe telah mendeklarasikan keadaan darurat nasional setidaknya sampai 6 Mei, meminta sekolah-sekolah dan bisnis-bisnis yang tidak penting ditutup untuk jangka waktu tersebut.

Infeksi mirip kluster baru terus dilaporkan, termasuk di rumah sakit.

Pada hari Kamis, kota Toyama menetapkan bahwa infeksi empat anak dan seorang guru sekolah berasal dari ruang kelas yang sama ketika sekolah tersebut dibuka secara singkat pada awal April, menurut laporan berita Kyodo. Kementerian Pendidikan Jepang mengatakan sejauh ini belum ada kluster di sekolah-sekolah.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×