kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berupaya Mengontrol Pasar Internet, China Ambil Saham Emas Alibaba dan Tencent


Minggu, 15 Januari 2023 / 15:12 WIB
Berupaya Mengontrol Pasar Internet, China Ambil Saham Emas Alibaba dan Tencent
ILUSTRASI. Pemerintah China berupaya memastikan kontrol yang lebih besar atas pemain kunci di arena internet terbesar di dunia.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China kembali bergerak untuk memastikan kontrol yang lebih besar atas pemain kunci di arena internet terbesar di dunia. Ini dilakukan dengan mengambil saham emas di unit Alibaba Group Holding dan selanjutnya di Tencent Holding.

Struktur saham itu memungkinkan pemerintah untuk mencalonkan direktur atau mempengaruhi keputusan penting perusahaan dan dapat memberi pejabat sebagai alat untuk mempengaruhi industri dalam jangka panjang.

Mengutip SCMP, Minggu (15/1), Cyberspace Administration of China (CAC)  mengambil 1% saham dari anak perusahaan media digital Alibaba di Guangzhou pada 4 Januari, menurut database perusahaan Qichacha. 

Portofolio perusahaan mencakup bisnis seperti platform streaming Youku dan browser seluler UC Web. Selanjutnya, seorang direktur baru yang memiliki nama yang sama dengan pejabat CAC diangkat pada hari yang sama.

Diskusi juga sedang berlangsung tentang entitas pemerintah yang mengambil saham serupa di anak perusahaan Tencent di China daratan, kata seseorang yang mengetahui informasi tersebut.

Baca Juga: Alibaba Menjual Saham Paytm Senilai US$ 125 Juta

Tanda-tanda bermunculan bahwa pemerintahan Xi Jinping bakal membalikkan kampanye melawan kecanduan game dan bersiap untuk perusahaan yang tidak terkekang seperti Alibaba yang menarik perhatian pemerintah.

Bank sentral negara sedang menjajaki cara untuk membantu industri teknologi. Bank Rakyat China (PBOC) akan mempelajari langkah-langkah dukungan keuangan untuk perkembangan yang sehat dari perusahaan teknologi, Ma Jianyang, seorang pejabat PBOC, mengatakan pada jumpa pers di Beijing pada hari Jumat, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Reuters melaporkan, Didi Global, salah satu korban tindakan keras yang paling terkenal, dapat memperoleh persetujuan untuk meluncurkan kembali aplikasinya paling cepat minggu depan. 

Baca Juga: Alibaba Luncurkan Prediksi Tren Teknologi Teratas di 2023

Terhadap beberapa langkah tersebut, muncul pertanyaan dari kalangan ekonom. Apakah perombakan kebijakan mewakili perubahan menuju fleksibilitas yang membantu mendorong kebangkitan ekonomi China selama empat dekade terakhir, atau hanya tanggapan spontan terhadap ekonomi yang memburuk.

Banny Lam, kepala penelitian di Ceb International Inv. berpendapat untuk Alibaba dan Tencent, saham pemerintah berpotensi membantu mereka mendapatkan lampu hijau untuk melakukan bisnis di area baru dan menurunkan risiko tindakan keras lebih lanjut oleh regulator.

“Bagi saya, beritanya sedikit positif,” kata Lam.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×