kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Besok (18/2), Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra akan Bebas dari Penjara


Sabtu, 17 Februari 2024 / 13:25 WIB
Besok (18/2), Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra akan Bebas dari Penjara
ILUSTRASI. Mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra akan dibebaskan dari tahanan rumah sakit pada Minggu (18/2). REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra akan dibebaskan dari tahanan rumah sakit pada Minggu (18/2).

Mengutip Reuters, Sabtu (17/2), miliarder politik kelas berat Thaksin Shinawatra (74 tahun) yang merupakan perdana menteri Thailand dari tahun 2001-2006 telah ditahan sejak Agustus tahun lalu, setelah pulang dari pengasingan di luar negeri untuk menghindari penjara.

Hukuman penjara delapan tahun diubah menjadi satu tahun oleh Raja setelah dia kembali dan telah menjalani enam bulan tahanan rumah sakit karena kondisi kesehatan yang dirahasiakan.

Thaksin diberikan pembebasan bersyarat pada awal pekan ini, namun hingga saat ini belum diketahui secara pasti kapan ia akan dibebaskan. Minggu adalah hari pertama kelayakan pembebasan bersyaratnya.

Baca Juga: Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dapat Pembebasan Bersyarat

“Ini akan dilaksanakan pada tanggal 18,” kata Perdana Menteri Srettha kepada wartawan seperti dikutip Reuters pada hari Sabtu (17/2).

Ia menambahkan bahwa dia tidak mengetahui rinciannya dan bahwa semuanya akan sesuai dengan hukum.

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, Thaksin bisa menghadapi masalah hukum lebih lanjut yang sedang dipertimbangkan oleh jaksa penuntut umum, lantaran dia menghina monarki selama wawancara media tahun 2015.

Kembalinya Thaksin tahun lalu bertepatan dengan terpilihnya sekutu sekaligus pendatang baru di bidang politik, Srettha, sebagai perdana menteri pada hari yang sama. 

Hal ini menambah spekulasi bahwa kedua perkembangan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan di balik layar antara Thaksin dan musuh-musuh kuatnya di kalangan militer royalis Thailand.

Sekutu Thaksin dan pemerintah, yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai yang didukung Shinawatra, menolak anggapan tersebut.



TERBARU

[X]
×