kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dapat Pembebasan Bersyarat


Rabu, 14 Februari 2024 / 06:45 WIB
Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dapat Pembebasan Bersyarat
ILUSTRASI. antan perdana menteri Thaksin Shinawatra, telah diberikan pembebasan bersyarat setelah menjalani enam bulan penahanan. REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Miliarder kontroversial Thailand, mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, telah diberikan pembebasan bersyarat setelah menjalani enam bulan penahanan. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin pada Selasa (13/2/2024), sambil menyoroti pengabdiannya kepada negara.

Mengutip Reuters, Thaksin yang berpengaruh, tokoh politik kelas berat dan bisa dibilang perdana menteri paling terkenal di Thailand, melakukan kepulangan dramatis setelah tinggal di luar negeri selama 15 tahun dalam pengasingan untuk menghindari penjara karena konflik kepentingan.

Thaksin, 74 tahun, mendapatkan keringanan hukuman menjadi satu tahun penjara oleh raja dari sebelumnya delapan tahun penjara. 

Dia telah menjalani enam bulan penahanan di rumah sakit karena kondisi kesehatan yang dirahasiakan dan tidak menghabiskan satu malam pun di penjara.

"Resmi bahwa dia menerima pembebasan bersyarat. Hal ini sejalan dengan peraturan departemen pemasyarakatan," kata Perdana Thailand Menteri Srettha Thavisin, sesama taipan dan sekutu keluarga Shinawatra, kepada wartawan.

Baca Juga: Selangkah Lagi Malaysia dan China di Tahap Akhir Kesepakatan Durian, Apa Itu?

Dia menambahkan, "Thaksin adalah perdana menteri selama bertahun-tahun dan telah melakukan banyak hal baik bagi negara dalam jangka waktu yang lama. Setelah dia keluar, dia akan menjadi warga negara biasa."

Thaksin, mantan polisi dan raja telekomunikasi yang menjadi pusat pertikaian selama dua dekade untuk mendapatkan kekuasaan di Thailand, termasuk dalam daftar 930 tahanan yang dianggap lanjut usia atau sakit dan disetujui untuk pembebasan bersyarat, menurut laporan media.

Dia bisa dibebaskan setelah 18 Februari, sesuai dengan peraturan departemen pemasyarakatan. Pengacara Thaksin, Winyat Chatmontri, mengatakan dia belum menerima tanggal pembebasan.

Baca Juga: Malaysia akan Tinjau Ulang Kesepakatan Buruh Migran untuk Berantas Eksploitasi

Putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra, mengatakan kepada wartawan bahwa sudah waktunya ayahnya pulang. 

“Saya harap Anda kuat dan sehat… keluarlah dan jalani hidup Anda di Thailand,” tambahnya.

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, mantan pemimpin tersebut masih bisa ditahan, karena jaksa penuntut umum mempertimbangkan untuk menuntutnya karena menghina monarki dalam wawancara tahun 2015.

Kembalinya Thaksin tahun lalu bertepatan dengan terpilihnya sekutu sekaligus pendatang baru di bidang politik, Srettha, sebagai perdana menteri pada hari yang sama. 

Hal ini menambah spekulasi bahwa kedua perkembangan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan di balik layar antara Thaksin dan musuh-musuh kuatnya di kalangan militer royalis Thailand.

Sekutu Thaksin dan pemerintah, yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai yang didukung Shinawatra, menolak anggapan tersebut.

Pada malam pertamanya di penjara, Thaksin dipindahkan ke rumah sakit polisi, dan dokter mengatakan dia mengalami sesak di dada dan tekanan darah tinggi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×