kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Besok ajukan pendaftaran, vaksin corona buatan Rusia yang pertama terdaftar di dunia


Selasa, 11 Agustus 2020 / 00:05 WIB
Besok ajukan pendaftaran, vaksin corona buatan Rusia yang pertama terdaftar di dunia


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Wakil Menteri Kesehatan Rusia Oleg Gridnev mengatakan, Gamaleya National Research Center bakal mendaftarkan vaksin virus corona baru mereka pada Rabu besok, 12 Agustus. Ini bakal menjadi vaksin Covid-19 yang pertama terdaftar di dunia.

Mengutip RIA Novosti, rt.com melaporkan, Gridnev menyebutkan, petugas medis dan lansia akan menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin virus coron.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko pekan lalu mengumumkan, program vaksinasi nasional akan bergulir pada Oktober mendatang. Semua biaya akan ditanggung oleh Pemerintah Federal Rusia.

"Pendaftaran vaksin yang dikembangkan di Gamaleya Center akan dilakukan pada 12 Agustus," kata Gridnev. 

Baca Juga: Rekor baru! Kasus corona di Amerika lampaui 5 juta

“Sekarang tahap terakhir, ketiga, sedang berlangsung. Ini adalah bagian pengujian dan sangat penting. Kita harus memahami vaksin itu sendiri harus aman," ujar dia.

Kementerian Kesehatan menyatakan, “dokumen yang diperlukan untuk registrasi vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Center, termasuk data dari uji klinis, sedang dalam pemeriksaan. Pendaftaran akan diputuskan berdasarkan hasil pemeriksaan".

Uji klinis vaksin Gamaleya Center dilakukan di Universitas Sechenov, Moskow pada 18 Juni lalu. Dalam pengujian yang melibatkan 38 sukarelawan, formula tersebut lolos protokol keamanan. Vaksin juga menunjukkan kekebalan terhadap infeksi.

Vadim Tarasov, ilmuwan di Universitas Sechenov, mengatakan, Rusia bisa lebih maju karena telah menghabiskan 20 tahun terakhir mengembangkan keterampilan dalam pembuatan vaksin dan mencoba memahami bagaimana virus menular.

Baca Juga: Kasus harian turun, PM Singapura: Krisis virus corona masih jauh dari selesai

Space Race



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×