kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biden akan mengguyur stimulus US$ 1,9 triliun, demi selamatkan ekonomi dari pandemi


Jumat, 15 Januari 2021 / 05:15 WIB
Biden akan mengguyur stimulus US$ 1,9 triliun, demi selamatkan ekonomi dari pandemi


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WILMINGTON. Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden akan mengumumkan proposal stimulus pada Kamis (14/1) waktu setempat yang dirancang untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi virus corona dan membantu komunitas minoritas dengan bantuan sekitar US$ 1,9 triliun.

Mengutip Reuters, Jumat (15/1), pada kampanye tahun lalu Biden berjanji untuk menangani pandemi dengan lebih serius ketimbang Presiden Donald Trump, dan paket itu bertujuan untuk mewujudkan janji kampanye tersebut dengan masuknya sumber daya untuk peluncuran vaksin virus corona dan pemulihan ekonomi.

Pemerintah mendatang akan bekerja cepat dengan Kongres mengenai paket stimulus setelah Biden menjabat pada 20 Januari, meski pemakzulan Trump mengancam anggota parlemen pada pekan-pekan awal.

Paket stimulus bernilai sekitar US$ 1,9 triliun, menurut laporan New York Times, dan termasuk komitmen untuk pemeriksaan stimulus sekitar US$ 1.400, menurut sumber yang mengetahui proposal tersebut.

Biden diharapkan berkomitmen untuk bermitra dengan perusahaan swasta untuk meningkatkan jumlah orang Amerika yang divaksinasi.

Baca Juga: Tiga indeks utama Wall Street menguat di awal perdagangan Kamis (14/1)

Sebagian besar sumber daya keuangan tambahan akan didedikasikan untuk komunitas minoritas. "Saya pikir Anda akan melihat penekanan nyata pada komunitas yang kurang terlayani ini, di mana ada banyak kerja keras yang harus dilakukan," kata pejabat transisi lainnya.

Biden berencana untuk memperkenalkan paketnya selama pidato prime-time pada Kamis malam, menggarisbawahi keseriusan topik tersebut.

Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat memilih untuk mendakwa Trump pada hari Rabu, menjadikannya presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali. 




TERBARU

[X]
×