Sumber: Channel News Asia,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Hal itu Menteri Luar Negeri China Wang Yi sampaikan saat berbicara melalui telepon pada Rabu (26/1) malam dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tentang Ukraina.
"Kami meminta semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri dari melakukan hal-hal yang memicu ketegangan dan meningkatkan krisis," kata Wang kepada Blinken dalam sebuah pernyataan yang Kementerian Luar Negeri China rilis Kamis (27/1), seperti dilansir Reuters.
AS telah memperingatkan Rusia untuk tidak menginvasi Ukraina dan mendesak kedua negara untuk kembali ke serangkaian pakta yang masing-masing dikenal sebagai Minsk I dan Minsk II yang ditandatangani pada 2014 dan 2015.
Tetapi serangkaian langkah militer dan politik yang ditetapkan oleh perjanjian Minsk II kemudian tetap tidak dilaksanakan, dengan Rusia menyatakan, mereka bukan pihak dalam konflik.
"Untuk menyelesaikan masalah Ukraina, kita masih perlu kembali ke Perjanjian Minsk yang baru, titik awal," ujar Wang.
"Perjanjian Minsk baru, yang telah disetujui oleh Dewan Keamanan, merupakan dokumen politik mendasar yang diakui oleh semua pihak dan harus dilaksanakan secara efektif. Selama upaya dilakukan sejalan dengan arah dan semangat perjanjian, China akan mendukung," ungkapnya.