kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Biden dan Macron akan Mengajak China untuk Mendamaikan Perang di Ukraina


Rabu, 05 April 2023 / 14:40 WIB
Biden dan Macron akan Mengajak China untuk Mendamaikan Perang di Ukraina
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron menjelang KTT G20 di Roma, Italia 29 Oktober 2021. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PARIS. Kantor kepresidenan Prancis, Elysee Palace, pada hari Rabu (5/4) menyampaikan bahwa sang presiden, Emmanuel Macron, telah sepakat dengan Presiden AS Joe Biden untuk mengajak China dalam mengupayakan perdamaian di Ukraina.

Berbicara melalui telepon sebelum kunjungan Macron ke Beijing, dua pemimpin Barat itu juga berharap agar China mau ambil bagian dalam menjaga perdamaian di Eropa.

"Kedua pemimpin telah menyebutkan kesediaan bersama mereka untuk melibatkan China guna mempercepat akhir perang di Ukraina dan mengambil bagian dalam membangun perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut," tulis Elysee Palace dalam pernyataannya, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Zelenskyy Mengundang Xi Jinping untuk Berkunjung ke Ukraina

Macron mengunjungi China dari Rabu hingga Jumat pekan ini. Kementerian Luar Negeri China mengatakan agenda pertemuan adalah pembicaraan untuk memetakan arah hubungan bilateral dua negara. Macron akan secara langsung bertemu dengan Presiden Xi Jinping.

Tidak hanya Macron, Kepala eksekutif Uni Eropa Ursula von der Leyen juga akan mendarat di Beijing pada hari Rabu. 

Von der Leyen berusaha untuk mengatur ulang hubungan dengan mitra ekonomi penting sambil membicarakan masalah pelik seperti Ukraina dan risiko perdagangan.

Baca Juga: Arab Saudi Bergabung dengan Blok Keamanan yang Dipimpin China

Macron terakhir mengunjungi China pada 2019 dan bagi Von der Leyen ini akan menjadi perjalanan pertamanya ke Beijing sejak menjadi presiden Komisi Eropa tahun itu.

Macron mengundang Von der Leyen dalam perjalanan itu sebagai cara untuk memproyeksikan persatuan Eropa. Sebelum ini, Macron sempat mengkritik Kanselir Jerman Olaf Scholz karena pergi sendirian ke China akhir tahun lalu.

Di luar urusan perdamaian di Ukraina, Elysee Palace mengatakan Macron dan Biden sama-sama berharap China dapat berkontribusi pada upaya solidaritas antara global utara dan global selatan dan membangun agenda bersama untuk iklim dan keanekaragaman hayati.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×