kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45938,20   9,85   1.06%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biden: Putin Telah Salah Memperhitungkan Kemampuannya untuk Menduduki Ukraina


Rabu, 12 Oktober 2022 / 09:48 WIB
Biden: Putin Telah Salah Memperhitungkan Kemampuannya untuk Menduduki Ukraina
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden


Sumber: New York Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden meyakini bahwa sejawatnya dari Rusia, Vladimir Putin, telah salah memperhitungkan kemampuan negaranya dalam menduduki Ukraina. Hal ini menjadi alasan mengapa Ukraina masih bisa bertahan hingga bulan ketujuh.

Berbicara kepada kanal televisi CNN hari Selasa (11/10), Biden merasa ini adalah waktu yang tepat bagi dirinya untuk mencari jalan keluar bagi Putin di Ukraina sebelum dia menggunakan senjata pemusnah massal.

"Saya pikir dia (Putin) adalah aktor rasional yang salah perhitungan secara signifikan," ungkap Biden, seperti dikutip New York Times.

Pekan lalu Biden juga mengatakan bahwa dunia berada di bawah ancaman perang nuklir jika perang di Ukraina tidak segera berakhir. Terutama jika Rusia telah ada di posisi yang terdesak.

Baca Juga: Situasi Ukraina Terkini: Ledakan di Jembatan Kerch dan Menyusutnya Ekonomi Ukraina

Pasukan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir telah berhasil tampil lebih baik dan mampu memukul mundur tentara Rusia di garis depan wilayah selatan dan timur.

Presiden Ukraina Vlodomyr Zelensky pada Jumat (7/10) pekan lalu mengatakan bahwa pasukannya telah merebut kembali hampir 2.500 km persegi dalam serangan balasan yang dimulai akhir bulan lalu.

Dalam wawancaranya kali ini, Biden juga mengkritik tujuan Putin untuk menjadi pemimpin Rusia yang menyatukan semua penutur bahasa Rusia. Menurut Biden, itu adalah pandangan yang tidak rasional.

Baca Juga: Pasca Bombardir Rusia, Barat Janjikan Sistem Pertahanan Udara Canggih ke Ukraina

Wawancara ini dilakukan Biden beberapa jam setelah melalukan pertemuan dengan anggota G7 dan Ukraina secara virtual. Pada pertemuan itu Zelensky meminta bantuan berupa perisai udara untuk Ukraina di tengah rentetan serangan rudal jelajah dan pesawat tak berawak Rusia.

Kepada G7, Zelensky mengatakan jutaan orang akan berterima kasih atas bantuan untuk menangkis serangan udara. Ia percaya saat ini Rusia masih memiliki kemampuan untuk memperpanjang eskalasi.

Sejauh ini AS telah berjanji untuk meningkatkan pengiriman pertahanan udara ke Ukraina. Sementara Jerman menjanjikan pengiriman perisai rudal Iris-T yang dilaporkan mampu melindungi sebuah kota dalam beberapa hari mendatang.




TERBARU

[X]
×