kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biden tunjuk Lloyd Austin sebagai menteri pertahanan AS kulit hitam pertama


Selasa, 08 Desember 2020 / 14:47 WIB
Biden tunjuk Lloyd Austin sebagai menteri pertahanan AS kulit hitam pertama
ILUSTRASI. Joe Biden menunjuk Lloyd Austin sebagai menteri pertahanan kulit hitam alias Afrika-Amerika pertama.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden terpilih Joe Biden telah memilih Lloyd Austin, yang memimpin pasukan Amerika Serikat (AS) ke Baghdad pada 2003, sebagai menteri pertahanan. Austin pun jadi bos Pentagon Afrika-Amerika pertama.

Veteran perang di Irak dan Afghanistan ini mengalahkan kandidat kuat mantan wakil menteri pertahanan Michele Flournoy, di tengah tekanan pada Biden untuk mencalonkan lebih banyak minoritas untuk posisi di kabinetnya.

Channel News Asia melaporkan, CNN, Politico, dan New York Times mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui keputusan itu menyebutkan, setelah Biden membuat pilihannya pada Senin (7/12) pagi, dia akan mengumumkan penunjukan Austin pada Jumat (11/12).

Austin akan membutuhkan konfirmasi Senat untuk menduduki jabatan itu. Dia juga memerlukan pengabaian khusus dari Senat karena undang-undang mengharuskan perwira militer menunggu tujuh tahun setelah pensiun sebelum menjabat sebagai menteri pertahanan.

Baca Juga: Yellen disebut sebagai calon menteri keuangan AS, begini tanggapan investor

Aturan tersebut berakar pada pandangan bahwa hanya warga sipil yang boleh menjabat sebagai menteri pertahanan.

Tapi, pengabaian tersebut telah terjadi dua kali. Terakhir, untuk Jenderal Jim Mattis pada 2017, menteri pertahanan pertama Presiden Donald Trump.

Empat dekade di ketentaraan

Austin, pensiunan jenderal bintang empat yang kini berusia 67 tahun, menghabiskan empat dekade di ketentaraan, lulus dari Akademi Militer West Point

Dia mengikuti karier dengan berbagai tugas, dari memimpin peleton hingga menjalankan grup logistik dan mengawasi perekrutan, sampai pekerjaan senior Pentagon.

Baca Juga: Joe Biden umumkan beberapa calon menteri kabinetnya, siapa saja?

Pada Maret 2003, Austin adalah Asisten Komandan Divisi Infanteri ke-3 ketika bergerak dari Kuwait ke Baghdad dalam invasi AS ke Irak.

Dari akhir 2003 hingga 2005, dia berada di Afghanistan memimpin Gugus Tugas Gabungan 180, operasi yang AS pimpin yang bertujuan untuk menstabilkan situasi keamanan di negara itu.

Pada 2010, Austin diangkat menjadi komandan jenderal pasukan AS di Irak, dan dua tahun kemudian menjadi komandan Komando Pusat, yang bertanggung jawab atas semua operasi Pentagon di Timur Tengah dan Afghanistan.

Itu membuatnya bertanggung jawab atas perang melawan ISIS saat mereka merebut sebagian besar wilayah Irak dan Suriah. Selama periode itu, ia dikabarkan mendapat kepercayaan dari Biden, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden.

Selanjutnya: Ini calon-calon menteri kabinet Joe Biden




TERBARU

[X]
×