kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisa picu kanker, Johnson & Johnson didesak setop penjualan bedak bayi secara global


Kamis, 09 Juli 2020 / 05:10 WIB
Bisa picu kanker, Johnson & Johnson didesak setop penjualan bedak bayi secara global


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Lebih dari 170 organisasi nirlaba pada hari Rabu (9/7/2020) menyerukan Johnson & Johnson untuk berhenti menjual bedak bayi Johnson yang berbasis talc di seluruh dunia. Alasannya, menurut pernyataan dari kelompok advokasi Black Women for Wellness, produk ini dikhawatirkan mengandung asbes penyebab kanker.

Melansir Reuters, organisasi yang meliputi lembaga-lembaga pendidikan seperti Universitas Emory dan kelompok-kelompok aktivis seperti Greenpeace, juga menginginkan perusahaan untuk menarik kembali inventaris yang ada di Amerika Utara.

Janette Robinson Flint, direktur eksekutif Black Women for Wellness, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pilihan J&J untuk terus memasarkan bedak bayi di pasar internasional, seringkali kepada konsumen Black dan Brown, bertentangan dengan pernyataan yang dikeluarkan pada Juni yang berkomitmen untuk memerangi ketidaksetaraan ras.

Baca Juga: Johnson & Johnson setop penjualan bedak bayi paling ikonik di AS, ada apa?

Johnson & Johnson mengatakan pada bulan Mei akan menghentikan penjualan bedak bayi di Amerika Serikat dan Kanada, mengatakan permintaan telah merosot tajam akibat apa yang disebutnya "informasi yang salah" tentang keamanan produk di tengah rentetan tantangan hukum.

Namun, J&J mengatakan akan terus menjual produk berbasis talc di pasar lain di seluruh dunia.

Baca Juga: Johnson & Johnson menghadapi penyelidikan kriminal AS terkait produk bedak bayi

"Puluhan tahun studi ilmiah independen oleh para ahli medis di seluruh dunia mendukung keamanan Bubuk Bayi Johnson," kata J&J dalam sebuah pernyataan, Rabu. "Kami akan terus menawarkan produk ini di banyak wilayah lain di seluruh dunia di mana ada permintaan konsumen yang lebih tinggi."




TERBARU

[X]
×