Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Memilih pangsa pasar kalangan menengah ke bawah membuat e-commerce Pinduoduo sering berhadapan produk palsu. Hal ini mengakibatkan perusahaan ini mendapatkan gugatan dari perusahaan yang memproduksi barang original. Colin Huang berjanji akan terus membereskan masalah standar dan originalitas seluruh produknya. Pilihan Huang menyasar kalangan bawah memang sudah bagus karena masyarakat Tiongkok cukup sensitif soal harga.
Perjalanan bisnis Colin Huang sebagai pendiri e-commerce Pinduoduo bukannya selalu mulus. Salah satu yang sering menjadi tantangan dari Pinduoduo adalah soal target pasar.
Asal tahu saja, Pinduoduo menyasar masyarakat kelas menengah bawah. Huang sang pendiri harus memastikan, barang yang dijual di marketplace ini memenuhi standar mutu yang ditentukan.
Mengutip South China Morning Post, selama ini brand image barang murah yang ditawarkan e-commerce Pinduoduo ini harus dibayar mahal dengan beberapa keluhan konsumen mengenai kualitas barang.
Keluhan mengenai kualitas ini seiring dengan langkah e-commerce yang mengizinkan pedagang berjualan produk dengan harga yang lebih rendah tanpa dibarengi dengan peningkatan sistem untuk pengendalian mutu barang. Hal ini diduga sengaja untuk meningkatkan trafik dan popularitas dari e-commerce.
Sejak mencatatkan diri di bursa saham Amerika Serikat Nasdaq, pada Juli 2018 lalu, Pinduoduo mencatat beberapa laporan negatif mengenai produk palsu dan tiruan yang dijual di marketplace.
Ada dua perusahaan besar yang telah mengambil langkah hukum terkait barang tiruan dan palsu. Pertama adalah merek popok Amerika Serikat (AS), yaitu Daddys Choice yang menggugat Pinduoduo terkait pelanggaran merek dagang.
Kedua adalah perusahaan produsen televisi China Skyworth yang menuduh Pinduoduo telah menjual banyak barang bermerek Skyworth palsu. Kedua perusahaan ini juga telah meminta Pinduoduo untuk menarik produk palsu tersebut dari website.