Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Selain gugatan dari perusahaan, Pinduoduo juga mendapatkan peringatan dari regulator bursa China terkait banyaknya penjualan barang tiruan palsu ini. Regulator bursa China State Administration for Market Regulation meminta melakukan penyelidikan terkait banyaknya barang palsu dan tiruan ini.
Alhasil, pada Juli 2018 lalu, harga sahamnya di bursa Nasdaq tercatat sempat mengalami penurunan. Jika melihat dari awal IPO pada Juli 2018 sampai Agustus 2018, tren harga saham Pinduoduo tercatat menurun menjadi sebesar US$ 21,15 per saham hingga Rabu (29/8)
Mengutip Techinasia, Huang mengatakan terkait dengan barang palsu dan tiruan ini tidak sebanyak yang ditulis di media. Pada tahun lalu, menurut Colin Huang, Pinduoduo telah membuang hingga 11 juta barang yang diduga palsu.
Huang juga berusaha melakukan kerjasama dengan pihak berwenang terkait dengan kasus ini. Apalagi ini terkait dengan nama baik perusahaan. Huang juga berusaha menerapkan mekanisme yang lebih kuat untuk menyingkirkan produk palsu dan tiruan ini dari situs Pinduoduo.
Menurut Huang upaya memerangi produk tiruan ini memang fase yang harus dilalui e-commerce pada awal berdiri. Sebagai gambaran saja, Pinduoduo yang berdiri tahun 2015 ini memang tergolong relatif baru dibidang e-commerce dibandingkan pemain lama seperti Alibaba dan JD.com.
Menurut Huang, Alibaba dalam awal berdiri tercatat menghabiskan dana jutaan dollar untuk melawan barang palsu. Hal ini termasuk menggunakan sistem kecerdasan buatan yang dapat secara otomatis mengidentifikasi, mengambil dan memblokir daftar barang tiruan atau barang palsu.
Menurut Shaun Rein, Direktur Pelaksana China Market Research Group meskipun barang palsu dan tiruan berpotensi menjadi batu sandungan, tapi potensi bisnis Pinduoduo masih cukup besar. Masyarakat Tiongkok yang sensitif terhadap harga.
(Selesai)