Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. LinkedIn, jaringan media sosial milik Microsoft Corp yang berfokus pada profesional bisnis, mengumumkan pada hari Senin (8/5/2023) bahwa perusahaan akan memangkas 716 pekerjaan karena penurunan permintaan. Tak hanya itu, LinkedIn juga akan menutup aplikasi pekerjaan yang berfokus di China.
Mengutip Reuters, LinkedIn, yang saat ini memiliki 20.000 karyawan, berhasil meningkatkan pendapatan setiap kuartal selama tahun lalu. Namun, perusahaan akhirnya bergabung dengan perusahaan teknologi besar lainnya termasuk sang induk dalam merumahkan pekerja di tengah prospek ekonomi global yang melemah.
Menurut data Layoffs.fyi, dalam enam bulan terakhir, lebih dari 270.000 pekerjaan teknologi secara global telah disetop atau dihilangkan.
LinkedIn menghasilkan uang melalui penjualan iklan dan juga dengan menagih biaya langganan untuk merekrut para profesional yang menggunakan jaringan mereka untuk menemukan prospek.
Dalam sebuah surat kepada karyawan, CEO LinkedIn Ryan Roslansky mengatakan langkah untuk memotong peran dalam tim penjualan, operasi, dan tim pendukung lainnya ditujukan untuk merampingkan operasi perusahaan dan akan menghilangkan lapisan untuk membantu membuat keputusan lebih cepat.
Baca Juga: Prediksi Suram World Economy Forum: Jutaan Pekerjaan di Dunia Bakal Hilang di 2027
"Dengan pasar dan permintaan pelanggan yang lebih berfluktuasi, dan untuk melayani pasar yang sedang tumbuh dan berkembang secara lebih efektif, kami memperluas penggunaan vendor," tulis Roslansky.
Seorang juru bicara LinkedIn mengatakan vendor adalah "mitra eksternal" yang akan mengerjakan pekerjaan baru dan yang sudah ada.
Roslansky juga mengatakan dalam suratnya bahwa perubahan itu akan menciptakan 250 pekerjaan baru. Juru bicara mengatakan bahwa karyawan yang terkena dampak pemotongan akan memenuhi syarat untuk melamar peran tersebut.
LinkedIn juga mengatakan akan menghapus aplikasi pekerjaan yang ditawarkannya di China dengan alasan lingkungan yang "menantang". Aplikasi China yang tersisa, yang disebut InCareers, akan dihapus pada 9 Agustus, kata LinkedIn.
Baca Juga: Google PHK 12.000 Karyawan, 12 Perusahaan Teknologi Tidak Kurangi Pekerja
"Terlepas dari kemajuan awal kami, InCareer menghadapi persaingan yang ketat dan iklim ekonomi makro yang menantang, yang pada akhirnya membawa kami pada keputusan untuk menghentikan layanan," kata perusahaan kepada pengguna situs web.
LinkedIn akan mempertahankan kehadirannya di China untuk membantu perusahaan yang beroperasi di sana demi mempekerjakan dan melatih karyawan di luar negeri, kata juru bicara perusahaan.
Di sektor teknologi, sejumlah perusahaan besar telah melakukan PHK baru-baru ini. Ini termasuk Amazon.com Inc yang merumahkan 27.000 karyawan, terbanyak dalam sejarahnya.
Pemilik Facebook Meta Platforms Inc merumahkan 21.000 karyawan, dan induk Google Alphabet Inc telah memberhentikan 12.000 karyawan.
Menurut Layoffs.fyi, sebelum pengumuman LinkedIn, 5.000 pekerjaan teknologi telah ditiadakan pada bulan Mei saja.
Microsoft, yang membeli LinkedIn senilai US$ 26 miliar pada tahun 2016, telah mengumumkan sekitar 10.000 PHK dalam beberapa bulan terakhir.













