Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) mengalami penurunan tajam di bawah angka US$80.000 untuk pertama kalinya sejak November 2024.
Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, terutama terkait kebijakan tarif yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pada 27 Februari 2025, harga Bitcoin merosot hingga US$79.752, menurut data dari TradingView. Dalam satu jam terakhir, harga Bitcoin turun sebesar 2,65%, menyebabkan likuidasi posisi long sebesar US$80,28 juta, sebagaimana dilaporkan oleh CoinGlass.
Baca Juga: Harga Bitcoin Terendah Sejak 11 November 2024, Sudah Anjlok 25% Sejak All Time High
Penurunan ini menandai pertama kalinya Bitcoin kembali ke level harga tersebut sejak 11 November 2024. Pada saat itu, Bitcoin sempat mengalami lonjakan harga pasca-kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS.
Banyak investor optimis bahwa kebijakan pro-crypto Trump akan mendorong reli besar Bitcoin pada 2025. Namun, kondisi pasar saat ini menunjukkan tren yang berbeda.
Sejak pelantikan Trump pada 20 Januari 2025, Bitcoin telah mengalami penurunan hampir 26% dari rekor tertinggi sepanjang masa di US$109.000.