Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Raksasa manajer aset BlackRock kembali memperluas portofolio produk kriptonya dengan mengajukan pembentukan perusahaan trust di Delaware untuk mendukung rencana peluncuran Bitcoin Premium Income ETF.
Produk ini dirancang sebagai ETF berbasis imbal hasil (yield-generating) yang melengkapi kesuksesan iShares Bitcoin Trust (IBIT) senilai US$87 miliar.
Baca Juga: Bitcoin Terkoreksi 4,79% Usai Pemangkasan Suku Bunga, Begini Proyeksi di Akhir 2025!
Melansir Cointelegraph pada Jumat (26/9/2025), menurut analis ETF Bloomberg Eric Balchunas ETF baru ini akan menggunakan strategi covered call pada kontrak berjangka Bitcoin untuk mengumpulkan premi opsi dan menghasilkan pendapatan rutin bagi investor.
Namun, strategi ini juga berarti potensi keuntungan maksimal dari kenaikan harga Bitcoin akan terbatasi, berbeda dengan IBIT yang sepenuhnya mencerminkan pergerakan harga Bitcoin spot, saat ini di kisaran US$109.760.
“Ini strategi covered call untuk memberikan yield pada Bitcoin. Bisa dibilang sekuel dari IBIT,” ujar Balchunas.
Pendaftaran trust di Delaware biasanya menjadi langkah awal sebelum emiten ETF mengajukan dokumen S-1 atau 19b-4 ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Langkah ini juga mencerminkan sinyal positif regulator terhadap produk investasi kripto yang lebih beragam, sejalan dengan janji Presiden Donald Trump menjadikan AS sebagai “ibu kota kripto dunia.”
Sejak meluncur Januari 2024, IBIT mencatat arus masuk dana lebih dari US$60,7 miliar, jauh melampaui pesaing terdekatnya, Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC), dengan US$12,3 miliar.
Baca Juga: Prediksi Puncak Harga Bitcoin Menggunakan 5 Indikator
Produk Imbal Hasil Bitcoin Mulai Muncul
Salah satu alasan Bitcoin lama diabaikan kalangan institusi adalah karena aset ini tidak memiliki imbal hasil alami.
Namun, belakangan mulai bermunculan solusi yield, misalnya produk saham preferen konversi milik Strategy (STRK) yang memanfaatkan lebih dari 639.000 Bitcoin untuk menawarkan pendapatan stabil kepada investor.
Jika mendapat persetujuan, ETF baru BlackRock akan memperkuat segmen produk Bitcoin berbasis yield di AS, yang hingga kini masih sangat terbatas.
Baca Juga: Michael Saylor Prediksi Bitcoin Akan Naik Kembali Menuju Akhir 2025
Fokus ke Bitcoin dan Ether
Meski industri kripto tengah ramai dengan rencana ETF altcoin, Balchunas menilai BlackRock lebih memilih tetap fokus pada Bitcoin dan Ether. “Ini membuat persaingan untuk koin lain menjadi lebih terbuka,” katanya.
SEC baru-baru ini juga menyetujui standar pencatatan generik yang bisa mempercepat proses persetujuan ETF kripto lain.
Beberapa aset digital yang disebut-sebut berpotensi menyusul antara lain Litecoin (LTC), Solana (SOL), XRP, dan Dogecoin (DOGE).