kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Boeing akui kesalahan atas kecelakan Lion Air dan Ethiopioan Airlines


Selasa, 29 Oktober 2019 / 17:29 WIB
Boeing akui kesalahan atas kecelakan Lion Air dan Ethiopioan Airlines
ILUSTRASI. Boeing akui kesalahan atas kecelakan Lion Air dan Ethiopioan Airlines


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kepala Eksekutif Boeing, Dennis Muilenburg akhirnya mengakui bahwa produsen pesawat itu telah membuat kesalahan terkait dua kecelakaan pesawat jenis 737 MAX yakni Lion Air JT 610 di Indonesia dan Ethiopian Airlines 302 yang menewaslam 346 penumpang.

Pengakuan bersalah Boeing tertuang dalam kesaksian tertulis Dennis Muilenburg yang dipublikasikan kepada publik kemarin berdasarkan hasil sidang di depan Kongres Amerika Serikat.

“Kami telah belajar dan masih belajar dari kecelakaan ini, pak Ketua. Kami tahu kami membuat kesalahan dan membuat beberapa kekeliruan,” ujar Muilenburg memberitahu Komite Perdagangan Senat AS seperti dikutip Reuters, Selasa (29/10).

Baca Juga: Bos Lion Air: Ditemukan juga keretakan di dua pesawat Boeing 737 NG milik kami

Kesaksian tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters dan dipublikasikan kemarin, menambahkan bahwa perusahaan telah melakukan perbaikan pada pesawat 737 MAX guna memastikan tidak akan terjadi kecelakaan lagi.

Muilenburg, yang dicopot dari jabatannya sebagai pimpinan Boeing awal bulan ini, juga akan bersaksi di hadapan Komite Transportasi dan Infrastruktur DPR AS pada Rabu (30/10). “Kami juga tahu kami bisa dan harus melakukan yang lebih baik,” kata Muilenburg.

Dalam kesaksian itu dia mengungkapkan simpatinya terhadap keluarga korban kecelakaan Lion Air Flight 610 di Indonesia yang menewaskan 189 orang.

Baca Juga: Soal hasil akhir investigasi kecelakaan Lion Air JT 610, ini kata Menhub

Muilenburg mengunjungi kedutaan Indonesia di Washington kemarin untuk bertemu dengan duta besar Indonesia untuk menyampaikan ucapan belasungkawa dan memberikan penghormatan kepada mereka yang hilang dalam penerbangan.

Kesaksian yang disiapkan Muilenburg itu juga menyebutkan bahwa ketika pesawat 737 MAX selesai diperbaiki maka pesawat itu akan menjadi salah satu pesawat teraman yang pernah terbang.

Pada bulan Maret, setelah kecelakaan 737 MAX dari Ethiopian Airlines 302 menewaskan 157 orang, pesawat itu mendarat di seluruh dunia.

Ketua Komite Perdagangan Senat Roger Wicker mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa 737 MAX tidak akan terbang kecuali 99,9% dari publik Amerika dan pembuat kebijakan Amerika yakin bahwa itu benar-benar aman.

Penyelidik Indonesia melaporkan pada hari Jumat bahwa Boeing bertindak tanpa pengawasan yang memadai dari regulator AS dan gagal memahami risiko dalam desain perangkat lunak kokpit pada 737 MAX, menabur benih untuk Lion Air 610 yang juga melibatkan kesalahan oleh pekerja dan awak maskapai.

Baca Juga: AS tak akan izinkan Boeing 737 MAX mengudara lagi, kecuali...

Muilenburg mencatat bahwa kedua tabrakan itu melibatkan aktivasi berulang dari fungsi perangkat lunak kontrol penerbangan yang dikenal sebagai MCAS setelah menerima input sensor yang salah.

Pengembangan Boeing terhadap perangkat lunak itu telah mendapat kecaman dalam beberapa laporan dan dari pembuat undang-undang. Boeing kemudian melakukan penambahan perlindungan pada sistem pesawat itu.

Boeing telah mengakui beberapa kesalahan sejak dua kecelakaan fatal itu. Awal bulan ini, FAA mempertanyakan mengapa Boeing menahan pesan instan dari mantan pilot selama berbulan-bulan yang menimbulkan pertanyaan tentang MCAS.

Baca Juga: Kemenhub akan tindaklanjuti rekomendasi KNKT tentang kecelakaan Lion JT610

Pada bulan Mei, Boeing mengakui bahwa mereka tidak memberi tahu FAA selama 13 bulan bahwa mereka secara tidak sengaja membuat alarm yang memperingatkan pilot akan ketidakcocokan data penerbangan opsional pada 737 MAX, alih-alih standar seperti pada 737 sebelumnya. Perusahaan bersikeras tampilan yang hilang tidak mewakili risiko keselamatan.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×