Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Muilenburg, seorang insinyur yang mulai di Boeing sebagai pekerja magang pada tahun 1985, berjuang menghadapi gelombang pengawasan publik dan peraturan yang meningkat untuk mencoba menstabilkan perusahaan selama krisis. Dia memprakarsai inisiatif keselamatan luas yang melibatkan investasi besar-besaran dalam pelatihan.
Muilenburg mengakui kesalahan karena tidak memberi pilot informasi lebih lanjut tentang stall-prevention system sebelum kecelakaan. Dia pun baru berbulan-bulan kemudian mengungkapkan bahwa sistem ini menimbulkan alarm yang memberi tahu pilot tentang ketidakcocokan data kondisi pesawat pada saat penerbangan.
“Kami telah membuat kesalahan dan kami melakukan beberapa kesalahan. Kami membaik dan kami belajar," kata Muilenburg kepada anggota parlemen pada bulan Oktober lalu.
Pesawat Boeing paling laris, 737 MAX telah dikandangkan sejak Maret setelah dua kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia menewaskan 346 orang dalam waktu lima bulan. Boeing sedang berjuang untuk memperbaiki hubungan dengan regulator penerbangan AS dan internasional untuk mengembalikan penerbangan pesawat ini.
Baca Juga: Akhirnya, Boeing setop produksi 737 MAX mulai Januari 2020
Spekulasi bahwa ia akan dipecat telah beredar di industri selama berbulan-bulan. Spekulasi ini semakin intensif pada bulan Oktober ketika dewan mencopotnya dari jabatan chairman meskipun ia juga dua kali mendapatkan pernyataan kepercayaan dari Calhoun.
Muilenburg dipuji karena mampu menahan penurunn bisnis divisi pertahanan dan membentuk kembali manajemen Boeing. Tetapi dengan mempertahankan Muilenburg selama itu krisis, beberapa ahli mengatakan Boeing mengabaikan bagian komunikasi krisis.
"Anda ingin membawa seseorang dari luar untuk membawa perspektif baru untuk menyelamatkan Boeing," kata Paul Argenti, seorang profesor Tuck School of Business, Darmouth. “Seharusnya dia sudah pergi sejak lama. Dia adalah bagian dari masalah," imbuh Argenti.
Baca Juga: Krisis di tubuh Boeing Co memburuk, ekonomi AS bisa terpukul
Pemecatan Muilenburg mendapat dukungan dari Peter DeFazio, ketua komite transportasi parlemen AS. "Jelas pemecatan Dennis Muilenburg sudah lama tertunda," kata dia.
DeFazio mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Muilenburg, sebuah perusahaan yang telah lama dikagumi membuat sejumlah keputusan dahsyat yang menyarankan keuntungan diprioritaskan daripada keselamatan.
Richard Aboulafia, analis penerbangan Teal Group mengatakan bahwa Calhoun, yang mengundurkan diri dari Blackstone untuk mengambil posisi teratas di Boeing, dihormati oleh industri. Tapi, masalah Boeing berbeda dari langkah yang biasa diambil oleh private equity.
FAA mengkritik Boeing yang tampaknya menekan regulator dengan memperkirakan kapan 737 MAX bisa kembali terbang. Kini, Boeing berjanji untuk memberikan transparansi penuh.