Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memiliki kesempatan untuk menunjuk perempuan kedua untuk menduduki posisi jajaran dewan gubernur Bank of Japan pada tahun depan. Menurut Etsuro Honda, penasihat Abe, hal ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam 132 tahun sejarah BOJ.
"Meningkatkan jumlah pejabat perempuan merupakan hal yang baik," jelas Honda. Dia menambahkan, pada saat yang bersamaan, bank sentral membutuhkan seseorang yang benar-benar mengerti pentingnya kebijakan moneter untuk mensukseskan Abenomics.
Saat ini, petinggi perempuan di BOJ hanya Sayuri Shirai. Dengan menambah jumlah perempuan pada jajaran direksi BOJ akan mendukung janji Abe dalam mempromosikan perempuan di manajemen bisnis dan pemerintahan.
Sementara itu, dua kursi direksi BOJ baru akan dibuka pada tahun depan, di mana masa jabatan Ryuzo Miyao akan berakhir pada 25 Maret dan masa jabatan Yoshihisa Morimoto akan berakhir 30 Juni.
Meski demikian, Honda menolak untuk menjelaskan lebih jauh mengenai kandidat direksi BOJ. Dia menegaskan, keputusan tersebut merupakan wewenang Abe dan parlemen.