Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Indeks harga konsumen (CPI) inti Jepang naik 3,2% pada Januari dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai level tertinggi dalam 19 bulan, menurut data yang dirilis pada Jumat (21/2).
Kenaikan ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan terus menaikkan suku bunga dari level rendah saat ini.
Peningkatan CPI inti, yang tidak mencakup harga makanan segar, melampaui perkiraan pasar sebesar 3,1% dan lebih tinggi dibandingkan kenaikan 3,0% pada Desember.
Baca Juga: Bursa Asia Turun Jumat (21/2) Pagi, Investor Pantau Inflasi Jepang dan Tarif Trump
Inflasi telah melebihi target 2% BOJ selama hampir tiga tahun, mencerminkan meningkatnya tekanan inflasi.
Hal ini mendorong pernyataan bernada hawkish dari para pembuat kebijakan BOJ, termasuk anggota dewan Hajime Takata pada Rabu lalu.
Indeks lain yang menghapus harga makanan segar dan bahan bakar—indikator yang lebih diperhatikan BOJ untuk mengukur inflasi berbasis permintaan—naik 2,5% pada Januari dibandingkan tahun sebelumnya.
Ini merupakan laju pertumbuhan tahunan tercepat sejak Maret 2024, ketika indeks naik 2,9%.
Peluang Kenaikan Suku Bunga
Data ini muncul di tengah kenaikan stabil imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB), seiring pasar memperhitungkan kemungkinan BOJ akan menaikkan suku bunga lebih agresif dari perkiraan awal.
Baca Juga: Ekspor Jepang Naik 4 Bulan Berturut-turut di Tengah Ancaman Tarif AS
Kenaikan gaji yang berkelanjutan diperkirakan dapat mendorong belanja konsumen, memperkuat peluang kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Pada Januari, BOJ telah menaikkan suku bunga jangka pendeknya menjadi 0,5% dari 0,25%, mencerminkan keyakinan bahwa Jepang sedang menuju pencapaian target inflasi 2% secara berkelanjutan.
Gubernur BOJ Kazuo Ueda telah menyatakan kesiapannya untuk terus menaikkan suku bunga jika kenaikan upah berlanjut dan mendukung konsumsi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk terus meningkatkan gaji.
Perekonomian Jepang tumbuh 2,8% secara tahunan pada kuartal terakhir tahun lalu, didorong oleh belanja bisnis dan konsumsi yang kuat.
Hal ini semakin memperkuat argumen BOJ untuk melakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Baca Juga: Ekonomi Jepang Lampaui Estimasi, Kebijakan Bank Sentral Tetap Pada Jalurnya
Selain itu, inflasi grosir tahunan melonjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan sebesar 4,2% pada Januari dan meningkat selama lima bulan berturut-turut, menunjukkan tekanan harga yang terus berlanjut.
Sebuah survei sektor swasta menunjukkan bahwa sebagian besar ekonom memperkirakan kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi pada paruh kedua tahun ini.