Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 0,5% dalam pertemuan dua hari yang berakhir Kamis ini.
Namun, bank sentral Jepang kemungkinan akan menyampaikan pandangan ekonomi yang lebih optimistis seiring meredanya ketegangan perdagangan global.
Baca Juga: Inflasi Inti Jepang Melambat di Juni, Namun Tetap di Atas Target BOJ
Kesepakatan dagang Jepang-AS pekan lalu, yang menurunkan tarif AS atas mobil Jepang, menjadi angin segar bagi ekonomi yang bergantung pada ekspor tersebut.
Selain itu, kesepakatan serupa antara AS dan Uni Eropa turut menurunkan ketidakpastian global, yang sebelumnya membebani outlook BOJ.
Wakil Gubernur BOJ Shinichi Uchida menyebut kesepakatan itu sebagai “kemajuan besar,” meskipun masih ada ketidakpastian mengenai dampak jangka panjang tarif terhadap ekonomi global.
Menurut jajak pendapat Reuters, mayoritas ekonom memperkirakan BOJ akan melanjutkan kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun.
Beberapa sumber menyebut BOJ berpotensi merevisi naik proyeksi inflasi fiskal tahun ini, terutama karena kenaikan harga beras dan bahan pangan lainnya.
Laporan triwulanan BOJ yang dirilis Kamis juga bisa mencerminkan perubahan pandangan dari sebelumnya yang lebih pesimistis akibat risiko tarif, menjadi lebih netral atau positif.
Baca Juga: Ekspektasi BOJ Dapat Kembali Menaikkan Suku Bunga Menguat
BOJ tetap memperkirakan inflasi inti akan mencapai target 2% secara berkelanjutan di paruh kedua dari proyeksi tiga tahun yang berakhir fiskal 2027.
Setelah mengakhiri kebijakan suku bunga ultra-rendahnya pada tahun lalu dan mulai menaikkan suku bunga pada Januari 2025, BOJ kini menghadapi tekanan inflasi dari harga pangan, yang telah membuat inflasi tetap di atas target 2% selama tiga tahun berturut-turut.