kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BOJ Perdebatkan Kemungkinan Inflasi Naik Menuju Target 2%


Rabu, 26 Januari 2022 / 17:42 WIB
BOJ Perdebatkan Kemungkinan Inflasi Naik Menuju Target 2%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Beberapa pembuat kebijakan bank sentral Jepang melihat inflasi konsumen semakin meningkat dengan cepat menuju target 2%. Pasalnya, harga semakin meningkat akibat perubahan perilaku penetapan harga dari perusahaan. 

Hal itu terlihat dari ringkasan pendapatan pada pertemuan dewan gubernur Bank of Japan (BOJ) pada Rabu (26/1). Namun, banyak anggota dewan menekankan perlunya mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar untuk mendukung ekonomi rapuh yang menghadapi risiko baru dari lonjakan kasus virus corona Omicron. 

“Ada kemungkinan pertumbuhan inflasi konsumen secara year on year dapat secara singkat mendekati 2%. Jika itu terjadi, yang penting adalah melihat fakta di balik kenaikan dan apakah itu berkelanjutan,” kata salah satu dari sembilan anggota dewan BOJ dalam ringkasan itu seperti dikutip Reuters, Rabu (26/1). 

Inflasi konsumen untuk sementara dapat mencapai level sekitar 1,5% pada paruh pertama tahun 2022. Menurut anggora dewan yang lain, momentum kenaikan akan berlanjut mendekati target BOJ akan tergantung pada ekspektasi upah dan inflasi atau kekuatan permintaan.

Baca Juga: Bank Sentral Jepang Tetap Optimistis Ekonomi Pulih, Pebisnis Mulai Skeptis

Pada pertemuan Januari, BOJ menaikkan perkiraan harga tetapi mengatakan tidak terburu-buru untuk mengubah kebijakan ultra-longgarnya dengan inflasi yang masih jauh dari targetnya. 

Jepang belum kebal terhadap dampak inflasi komoditas global dengan harga grosir naik pada kecepatan rekor. 

Namun, inflasi rendah selama beberapa dekade telah membuat banyak perusahaan Jepang berhati-hati dalam menaikkan harga karena takut menakut-nakuti konsumen, dan sebaliknya telah menyerap biaya dengan merampingkan operasi.

Beberapa pembuat kebijakan BOJ melihat tanda-tanda perubahan dan menunjuk pada peningkatan jumlah perusahaan yang membebankan biaya yang lebih tinggi kepada konsumen.

“Banyak perusahaan sekarang harus membuang pandangan tradisional mereka bahwa harga akan terus turun, dan mengubah cara mereka menetapkan harga,” kata dewan ketiga. 

Namun, yang lain skeptis bahwa inflasi akan terus meningkat menuju target BOJ. “Akan sulit untuk mencapai target harga BOJ pada akhir tahun fiskal 2023,” ringkasan tersebut mengutip salah satu anggota dewan.

Baca Juga: Biaya Energi Naik, Bank Sentral Jepang (BOJ) Diprediksi Kerek Target Inflasi 2022/23

Harga konsumen inti Jepang naik 0,5% pada Desember dari tahun sebelumnya, jauh di bawah target BOJ tetapi melayang di sekitar level tertinggi hampir dua tahun sebagai tanda meluasnya tekanan inflasi dari kenaikan biaya bahan bakar dan bahan baku.

Beberapa analis memperkirakan inflasi konsumen mendekati 2% ketika hambatan dari pemotongan biaya ponsel berakhir pada bulan April, menumpuk tekanan pada pembuat kebijakan untuk mencari cara untuk mendorong upah untuk menebus kenaikan biaya hidup rumah tangga.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×