Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bank of Japan (BOJ) kembali menahan suku bunga acuan di level 0,5% pada rapat kebijakan Kamis (30/10/2025).
Namun, bank sentral tersebut menegaskan komitmennya untuk terus menaikkan suku bunga secara bertahap jika kondisi ekonomi bergerak sesuai proyeksi.
Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Dua anggota dewan, Naoki Tamura dan Hajime Takata, kembali menyatakan dissenting vote mengulangi usulan mereka sejak September agar suku bunga dinaikkan menjadi 0,75%.
Baca Juga: The Fed Kembali Pangkas Suku Bunga, Tapi Sinyal Desember Masih Abu-Abu
Dalam laporan prospek ekonomi kuartalan yang dirilis bersamaan, BOJ sedikit merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2026, sekaligus menaikkan proyeksi inflasi untuk tahun fiskal 2026.
BOJ juga mempertahankan pandangan bahwa inflasi dasar diperkirakan mencapai target 2% pada paruh kedua periode proyeksi tiga tahun hingga Maret 2027. Risiko terhadap outlook inflasi disebut “relatif seimbang.”
“Jika proyeksi ekonomi dan harga kami terwujud, kami akan terus menaikkan suku bunga kebijakan dan menyesuaikan tingkat dukungan moneter sesuai dengan perbaikan ekonomi dan harga,” tulis BOJ dalam laporan tersebut.
Pelaku pasar kini menanti pernyataan Gubernur BOJ Kazuo Ueda dalam konferensi pers sore ini untuk mencari petunjuk mengenai waktu dan laju kenaikan suku bunga berikutnya.
Baca Juga: Prediksi ECB: Suku Bunga Tak Berubah Meski Ada Tekanan Tarif
Terbelah Antara Hawk dan Dove
Dewan kebijakan BOJ masih terbelah antara kubu hawkish yang menilai kondisi sudah layak untuk kenaikan suku bunga, dan kubu dovish yang dipimpin Ueda yang memilih menunggu data lanjutan terkait dampak perlambatan ekonomi AS dan kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Ketidakpastian global ini juga menjadi perhatian bank sentral lain. Federal Reserve AS pada Rabu (29/10) menurunkan suku bunga lagi dengan hasil voting yang juga terpecah.
Ketua Fed Jerome Powell mengakui adanya “perbedaan pandangan yang kuat” di antara pejabat bank sentral mengenai arah kebijakan berikutnya.
Baca Juga: Bank Sentral Hong Kong Pangkas Suku Bunga 25 Basis Poin, Ikuti Langkah The Fed
Tantangan Politik Baru
Selain faktor eksternal, dinamika politik domestik juga memengaruhi keputusan BOJ. Ekspektasi kenaikan suku bunga pada Oktober menurun setelah dilantiknya Perdana Menteri baru, Sanae Takaichi, yang dikenal mendukung kebijakan moneter longgar.
Meski demikian, dengan inflasi yang telah melampaui target 2% selama lebih dari tiga tahun, mayoritas ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga menjadi 0,75% paling lambat pada akhir Maret 2026.
Kubu hawkish di dewan BOJ juga mungkin mendapat dukungan dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang sebelumnya menyerukan percepatan kenaikan suku bunga untuk mencegah pelemahan yen lebih lanjut.
Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Powell Isyaratkan Bisa Jadi yang Terakhir di 2025
BOJ terakhir kali menaikkan suku bunga pada Januari tahun ini menjadi 0,5%, setelah satu dekade menerapkan kebijakan stimulus besar-besaran.
Namun, Ueda tetap berhati-hati, menilai dampak tarif AS dapat mengganggu siklus kenaikan upah dan harga faktor kunci bagi normalisasi kebijakan moneter Jepang.













