kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bom bunuh diri di bandara Kabul tewaskan 12 tentara AS, Pentagon: Ancaman tetap ada


Jumat, 27 Agustus 2021 / 04:47 WIB
Bom bunuh diri di bandara Kabul tewaskan 12 tentara AS, Pentagon: Ancaman tetap ada
ILUSTRASI. Evakuasi korban ledakan di dekat Bandara Kabul, Afghanistan (26/8/2021).


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

Amerika Serikat telah berlomba untuk melakukan pengangkutan udara sebelum militernya akan ditarik sepenuhnya dari negara itu pada 31 Agustus. McKenzie mengatakan misi evakuasi tidak akan berhenti.

"Saya pikir kami dapat melanjutkan misi kami, bahkan ketika kami menerima serangan seperti ini," kata McKenzie, menambahkan bahwa pasukan AS akan "mengejar" para pelaku serangan hari Kamis.

McKenzie mengatakan ada sekitar 1.000 warga AS yang diperkirakan masih berada di Afghanistan. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan lebih dari dua pertiga orang Amerika ini telah menginformasikan bahwa mereka memutuskan untuk meninggalkan Afghanistan.

Baca Juga: Taliban: Sedikitnya 13 orang tewas dalam ledakan di luar Bandara Kabul

Militan Islam State telah muncul di Afghanistan sebagai musuh Barat dan Taliban. Sebuah invasi pimpinan AS tahun 2001 menggulingkan Taliban dari kekuasaan setelah kelompok itu menyembunyikan militan al Qaeda yang bertanggung jawab atas serangan 11 September di Amerika Serikat. Korban tewas militer AS dalam perang Afghanistan sejak 2001 mencapai sekitar 2.500.

Pejabat kesehatan Afghanistan dikutip mengatakan 60 warga sipil tewas, tetapi tidak jelas apakah itu adalah hitungan lengkap. Video yang diunggah wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat dan korban luka-luka berserakan di sekitar kanal di pinggir bandara.

Para pejabat AS mengatakan ada sekitar 5.200 tentara Amerika yang menjaga keamanan bandara. Serangan itu terjadi setelah Amerika Serikat dan sekutunya mendesak warga Afghanistan untuk meninggalkan daerah sekitar bandara karena ancaman ISIS.

Kedutaan Besar AS di Kabul sehari sebelumnya telah menyarankan warga Amerika untuk menghindari bepergian ke bandara dan mengatakan mereka yang sudah berada di gerbang harus segera pergi, dengan alasan "ancaman keamanan" yang tidak ditentukan.

Amerika Serikat dan sekutunya telah melakukan salah satu evakuasi udara terbesar dalam sejarah, membawa sekitar 95.700 orang, termasuk 13.400 pada hari Rabu, menurut Gedung Putih.

Selanjutnya: AS berjanji menekan Taliban agar diberi izin perpanjangan waktu evakuasi warga



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×