Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK/HONG KONG. Pengusaha cryptocurrency (uang kripto) asal China Justin Sun menunda makan siang amal senilai US$ 4,57 juta atau setara sekitar Rp 64 miliar (kurs Rp 14.000) dengan Warren Buffett setelah jatuh sakit dengan batu ginjal, menurut pernyataan dari yayasan yang didukungnya.
Mengutip Reuters, Sun telah dijadwalkan untuk makan bersama Buffett pada 25 Juli di restoran Quince yang berbintang Michelin di San Francisco setelah ia memenangkan lelang untuk menguntungkan Glide, sebuah badan amal di kota itu.
Baca Juga: Bos uang kripto tunda makan siang senilai Rp 64 miliar dengan Warren Buffett
Sun's Tron Foundation mengatakan semua pihak telah sepakat untuk menjadwal ulang makan siang. Kendati begitu, Asisten Buffett tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Buffett, ketua miliarder Berkshire Hathaway Inc, telah lama menjadi skeptis terhadap cryptocurrency.
Dia pernah menyebut bitcoin mungkin seperti racun tikus yang dikuadratkan dan pada pertemuan tahunan Berkshire di bulan Mei menyamakan taruhan pada bitcoin dengan bertaruh nol atau dua nol pada roda roulette Las Vegas.
Baca Juga: Mata uang kripto masuk bursa bejangka, ini kata bos Bursa Berjangka Jakarta
Sun mengatakan bahwa dia berharap makan siang dengan Buffett akan menjembatani kesenjangan antara investor institusional dan tradisional dan ranah cryptocurrency dan teknologi blockchain.
Buffett telah mengumpulkan sekitar US$ 34,2 juta atau setara Rp 478,8 miliar untuk Glide, sebuah badan amal yang melayani orang miskin, tunawisma dan mereka yang berjuang melawan penyalahgunaan zat, dalam 20 lelang tahunan sejak 2000. Glide mengatakan pada hari Selasa bahwa ia telah menerima seluruh sumbangan Sun.
Sun diduga melanggar di China? Halaman Selanjutnya
Sun pada hari Selasa membantah laporan media China yang menyatakan ia terlibat dalam kegiatan yang tidak patut di Tiongkok.
Baca Juga: Bos bursa kripto meninggal mendadak, dana senilai ratusan juta dolar terancam hangus
Dia menulis di akun media sosial Weibo-nya bahwa rumor yang beredar online tentang penggalangan dana ilegal dan tentang pencucian uang tidak benar, dan bahwa Tron yang berbasis di Singapura mematuhi hukum setempat di sana.
Kemudian pada hari Rabu, ia mengatakan sebuah laporan oleh majalah keuangan China Caixin, yang menyatakan bahwa ia telah dilarang bepergian ke luar negeri oleh otoritas China, sepenuhnya salah.
Baca Juga: Sebesar US$ 861 juta saham Amazon dimiliki perusahaan Warren Buffet
Tron meluncurkan token TRX pada 2017, mengumpulkan sekitar US$ 70 juta dalam penawaran koin awal, dan mengakuisisi BitTorrent yang berbasis di San Francisco dengan US$ 120 juta tahun lalu.
Ia mengatakan tujuannya adalah untuk membangun internet yang terdesentralisasi.
Cryptocurrency Tron turun 11,2% pada Selasa sore, menurut situs web CoinMarketCap.com, memberikan nilai sekitar US$ 1,68 miliar.