Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kedutaan Besar Rusia di Washington - yang telah berulang kali membantah tuduhan keterlibatan Rusia dalam spionase digital - mengatakan dalam sebuah email bahwa "tidak ada yang dapat kami tambahkan" pada penyangkalan mereka sebelumnya.
Rusia ingin meluncurkan vaksin Sputnik V-nya sendiri yang diklaim Kremlin 92% efektif dalam melindungi orang dari Covid-19 dalam uji coba sementara.
Perwakilan Korea Utara untuk PBB tidak segera menanggapi tuduhan tersebut, tetapi Pyongyang sebelumnya membantah melakukan peretasan di luar negeri.
Pada awal tahun ini, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab memperingatkan mata-mata Vladimir Putin telah mencoba mencuri penelitian penting ilmuwan Inggris tentang pandemi tersebut.
Baca Juga: Kim Jong Un akan hukum warganya yang menyisakan makanan
Serangan itu dianggap sebagai bagian dari upaya mata-mata Putin untuk memastikan Rusia menjadi yang pertama mengembangkan vaksin.
Organisasi penelitian farmasi di Inggris, AS dan Kanada dikatakan telah menjadi sasaran operasi kriminal tersebut.
Dan awal bulan ini, FBI mengeluarkan peringatan keamanan dunia maya di tengah kekhawatiran geng kejahatan yang berbasis di Rusia mencoba menonaktifkan rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan AS dengan serangan ransomware.
Direktur medis di New York, Oregon, dan negara bagian Washington semuanya melaporkan upaya untuk menyusup ke sistem mereka saat mereka berjuang untuk mengatasi masuknya pasien Covid-19.